Halal Bihalal Kurangi Dosa Antar Sesama


Sudah menjadi tradisi yang membudaya di beberapa negara di Asia Tenggara khususnya di Indonesia, setiap Hari Raya Idul Fitri digelar Halal Bihalal sebagai sarana silaturrahmi dan saling memaafkan. Tradisi ini mesti dilestarikan karena halal bihalal mengandung makna positif sebagai momentum untuk saling memaafkan antar sesama manusia. “Indonesia ini punya ciri khas sendiri, setiap Idul Fitri ada halal bihalal, saling mengunjungi dan saling memaafkan. Ini untuk mengurangi dosa kita antar sesama manusia,” ujar Walikota Pontianak, Sutarmidji pada acara Halal Bihalal dengan sejumlah pegawai di Aula Kantor Terpadu Jalan Sutoyo, Senin (27/8).
            Menurut Sutarmidji, dosa-dosa manusia kepada Allah bisa diampuni apabila manusia itu memohon ampun kepadaNya, baik itu dalam shalat maupun doa’. Namun dosa antar sesama manusia sangat sulit dimaafkan jika diantara mereka tidak dengan tulus memaafkan. “Yang dicatat adalah apa yang ada di dalam hati kita, bukan lisan kita. Lisan kita bisa bicara apa saja tetapi hati kita belum tentu. Makanya hati kita harus bersih dulu untuk saling memberi maaf,” katanya.
            Dia menambahkan, untuk saling memaafkan antar sesama manusia diperlukan keikhlasan dari hati. Untuk mencapai tingkatan ikhlas memang sulit namun jika dilakukan dengan sungguh-sungguh semua itu bisa. “Tidak ada untungnya kita menyimpan marah atau dendam  dengan orang lain. Apa salahnya kita memberikan maaf setulus-tulusnya dan meminta maaf juga setulus-tulusnya,” tutur Sutarmidji.
            Dalam kesempatan itu, Walikota juga mengajak untuk saling toleransi antar pemeluk agama karena hal tersebut juga diajarkan di dalam Islam. Dia menilai, konstitusi yang paling baik dan yang pertama kali ada di dunia yakni Konstitusi Madinah. “Karena di dalam konstitusi Madinah, semua komponen yang ada di dalam Kota Madinah, tanpa memandang agama apapun, bahu-membahu untuk mempertahankan Madinah jika ada serangan dari luar,” jelasnya.
            Artinya, lanjut Sutarmidji, dalam Konstitusi Madinah terkandung makna ketika bicara masalah negara maka semua komponen yang ada di dalam negara itu ikut terlibat. “Tidak ada satu komponen yang akan mengedepankan satu dengan yang lain. Jika Konstitusi Madinah dijadikan pedoman maka tidak ada lagi perselisihan yang berkaitan dengan agama,” terangnya.  
            Halal bihalal digelar sebagai wadah silaturrahmi        dan mempererat Ukhuwah Islamiyah pegawai yang berkantor di Kantor Terpadu ini, yakni Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Pendidikan dan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Perumahan. Halal bihalal diakhiri dengan saling bersalaman dan memaafkan. (jim)

0 komentar:

Posting Komentar

Followship

 
 

© Bluberry Template Copyright by Kota Pontianak

Template by Blogger Templates | Blog-HowToTricks