Kuasai Bahasa Dan Potensi Daerah

Utusan Putri Indonesia, Miranda Surya Wardani dan Putri Pariwisata, Rizka Afriandita Edmanda asal Kalimantan Barat (Kalbar) diharapkan bisa mengharumkan nama daerah ini di tingkat nasional. Hal ini diungkapkan Wakil Walikota Pontianak, Paryadi usai menerima audiensi Putri Indonesia dan Putri Pariwisata Kalbar, Rabu (7/9) di rumah jabatan. “Paling tidak bisa mempromosikan daerah, Kalbar umumnya dan Kota Pontianak khususnya,” ujar Paryadi.
            Dia menambahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak memberikan dukungan penuh baik moril maupun materil kepada utusan Putri Indonesia dan Putri Pariwisata Kalbar untuk mengikuti ajang pemilihan tingkat nasional.
            Untuk menghadapi seleksi tingkat nasional, Paryadi berpesan agar peserta yang diutus mewakili Kalbar ini mempersiapkan penguasaan bahasa termasuk Bahasa Inggris dan penguasaan terhadap potensi-potensi yang dimiliki daerah ini, kepariwisataan, pengetahuan umum yang mencakup politik, ekonomi dan lainnya. “Banyak baca itu juga paling penting untuk bisa memahami situasi yang ada di negara maupun di daerah ini yang diwakili,” ucapnya berpesan.
            Di tempat yang sama, Putri Indonesia utusan Kalbar, Miranda Surya Wardani mengatakan, menghadapi seleksi pemilihan Putri Indonesia selain mempersiapkan diri secara fisik dan mental, dirinya juga mempersiapkan materi-materi dan pakaian-pakaian yang akan dikenakan saat tampil di ajang bergengsi ini. “Tentunya pakaian-pakaian yang dikenakan nanti mengandung motif-motif dari Kalbar sendiri karena di sana kita juga ingin memperkenalkan Kalbar, baik dari segi pariwisata maupun dari segi kebudayaan,” kata mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia yang duduk di semester tiga ini.
            Menurut Miranda, materi yang dihadapi nantinya secara umum mencakup ekonomi, politik, pariwisata, kebudayaan dan lainnya. “Peserta Putri Indonesia mulai dikarantina pada tanggal 28 September mendatang,” tutur gadis asli asal Kota Pontianak ini.
            Sementara itu, Putri Pariwisata utusan Kalbar, Rizka Afriandita Edmanda, mengungkapkan, dirinya merupakan hasil seleksi dua bulan yang lalu dari 14 kabupaten/kota se Kalbar. “Khusus pemilihan Putri Pariwisata, peserta harus memiliki sesuatu bakat yang akan kita tampilkan,” terang Rizka asal Kabupaten Kubu Raya.
            Dia menambahkan, bakat yang akan ditampilkan saat pemilihan Putri Pariwisata adalah memainkan Sape’ yakni alat musik khas dayak. Selain itu, dia juga akan menampilkan tarian daerah. “Yang pasti kita harus tetap optimis selama niatnya bagus, niatnya lurus dan selama usaha yang kita lakukan juga sudah maksimal,” tutupnya. (jm)

99 Persen Pegawai Pemkot Masuk Kerja

Pasca liburan cuti bersama dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriyah, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Senin (5/9) menggelar inspeksi mendadak (sidak) kehadiran kerja seluruh pegawai negeri sipil di lingkungan Pemkot Pontianak. Sidak ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin pegawai dalam mentaati ketentuan masuk kerja setelah libur cuti bersama. Ada empat tim yang melakukan sidak ke Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Pontianak. Salah satu tim diketuai oleh Wakil Walikota Pontianak, Paryadi.
Tim yang dipimpin langsung Wakil Walikota ini melakukan sidak ke kantor camat dan lurah-lurah yang ada di wilayah Kecamatan Pontianak Kota. “Secara umum hampir semua pegawai hadir masuk kerja, tidak ada yang menambah liburannya. Mudah-mudahan ini menjadi arah yang positif bagi seluruh staf yang ada di lingkungan Pemkot,” ujar Paryadi.
Menurut dia, sebelumnya sudah diberikan himbauan agar seluruh pegawai tidak ada yang menambah liburan karena libur cuti bersama yang diberikan sudah cukup lama. Namun bagi yang melanggar aturan ini, akan dikenakan sanksi. “Sanksinya bisa berupa penundaan kenaikan pangkat, pemotongan uang kesejahteraan pegawai, dan sanksi lainnya,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Pontianak, Zumiyati mengatakan, hasil sidak secara umum 99 persen pegawai di lingkungan Pemkot hadir masuk kerja. “Yang tidak hadir diantaranya karena cuti, sakit maupun izin. Sedangkan yang tidak hadir tanpa keterangan tidak sampai satu persen,” ungkap Zumiyati di ruang kerjanya.
Dia menambahkan, sidak tidak hanya dilakukan pada hari ini saja, melainkan hingga tanggal 9 September mendatang. Dari hasil sidak, jika ditemukan adanya pegawai yang bolos kerja maka akan diberikan sanksi. Sanksi yang dikenakan kepada pegawai tersebut akan diputuskan dalam rapat tim setelah sidak berakhir. “Sanksi yang diberikan sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan bersangkutan. Salah satunya ditunda kenaikan gaji berkala,” tuturnya.
Sepanjang tahun 2011 hingga bulan Agustus ini, hukuman disiplin yang dijatuhkan kepada pegawai di lingkungan Pemkot Pontianak yakni hukuman disiplin ringan sebanyak 26 orang, sedang sebanyak 7 orang dan berat sebanyak 8 orang. Untuk hukuman disiplin ringan berupa teguran lisan, tertulis hingga pernyataan tidak puas. Hukuman disiplin sedang berupa penundaan gaji berkala dan penundaan kenaikan pangkat selama satu tahun. Sedangkan hukuman disiplin berat berupa penundaan kenaikan pangkat selama tiga tahun, pemberhentian dengan hormat dan pemberhentian dengan tidak hormat. “Dari delapan orang yang terkena sanksi hukuman disiplin berat, lima orang sudah diberhentikan,” tutupnya. (jm)

Followship

 
 

© Bluberry Template Copyright by Kota Pontianak

Template by Blogger Templates | Blog-HowToTricks