Kecamatan Ponteng Santuni Kaum Dhuafa

Sebanyak empat kepala keluarga (KK) kaum dhuafa di empat kelurahan, yakni Kelurahan Bansir Laut, Bansir Darat, Bangka Belitung Darat dan Bangka Belitung Laut menerima santunan berupa sembako dari Kecamatan Pontianak Tenggara. Bantuan sembako ini terdiri dari beras 15 kilogram, 3 kaleng susu, 5 kilogram gula pasir, sirup 2 botol, 25 butir telur, 2 kilogram kopi, 1 kotak teh celup, mie instan 1 dus, minyak goreng 1 kilogram dan kue kering.
            Bantuan sembako ini diberikan kepada keluarga yang benar-benar kategori sangat miskin. Bantuan diserahkan langsung oleh Sekretaris Camat (Sekcam) Satryo beserta sejumlah lurah setempat.
            Diakui Satryo, bantuan yang diberikan ini memang terbatas kepada KK yang benar-benar layak mendapatkannya karena dana yang dimiliki pun juga terbatas. Selain itu, bantuan ini diharapkan tepat sasaran sehingga bisa memberikan manfaat bagi KK yang menerima apalagi mendekati Hari Raya Idul Fitri. “Sebenarnya masih banyak kaum dhuafa yang membutuhkan bantuan tetapi dikarenakan dana yang kami miliki terbatas jadi hanya beberapa KK saja yang kami santuni. Bantuan ini murni dari anggaran pribadi yang berasal dari sumbangan para staf kecamatan dan kelurahan,” ujar Satryo usai menyerahkan bantuan sembako di rumah salah satu warga, Jumat (3/8)
Kendati ini merupakan pertama kalinya dilakukan oleh Kecamatan Pontianak Tenggara, namun menurut Satryo, ini merupakan salah satu kegiatan sosial sekaligus beramal dengan berbagi rezeki bagi warga yang membutuhkan.
Suyoto (42), salah satu warga Gang Belitung 2 yang menerima bantuan merasa terharu karena masih ada yang peduli dengan mereka. “Selama ini, belum ada pihak manapun yang memberikan bantuan. Untuk itu, saya ucapkan terima kasih kepada pihak kecamatan. Syukur Alhamdulillah, sudah mau peduli dengan kami,” ucap Suyoto yang sudah 11 tahun menempati rumah dengan bangunan yang sudah miring di kawasan pinggiran Sungai Kapuas ini. (jim)

Tingkatkan Pemahaman Ajaran Islam Secara Utuh

Walikota Pontianak, Sutarmidji mengajak umat Islam untuk meningkatkan pemahaman secara utuh terhadap ajaran agama Islam karena menurutnya tantangan yang dihadapi Islam itu datangnya bukan dari luar melainkan dari dalam. “Di Eropa itu Islam berkembang dengan pesat karena ilmu, mereka mempelajari apa yang ada dalam ajaran Islam,” ujar Sutarmidji dalam tausiyah safari Ramadhan sebelum melaksanakan shalat tarawih berjamaah di Masjid Raudhatul Jannah, Komplek Pemda II, Jalan Parit H Husin II, Kamis (2/8) malam.
            Tidak hanya di Eropa, lanjut Sutarmidji, perkembangan Islam di Amerika pun sangat pesat. Bahkan di daerah dekat Washington, DC sebelum terjadi peristiwa 11 September 2001, masjid di sana hanya lima namun sekarang malah bertambah menjadi 50 masjid. “Kenapa? Orang Amerika itu ternyata sangat penasaran Islam itu bagaimana sih, apa benar yang dilakukan seperti pengeboman sampai WTC itu runtuh, apa itu ajaran Islam. Ternyata setelah mereka dalami tidak ada itu di dalam ajaran Islam,” timpalnya.
            Dia juga mengingatkan jamaah shalat tarawih Masjid Raudhatul Jannah, agar senantiasa mengevaluasi diri sejak bangun tidur hingga menjelang tidur setiap hari. “Dan yang tak kalah penting, jangan tidur dalam keadaan marah. Kita tidak pernah tahu apakah kita masih diberikan kesempatan bangun dari tidur kita atau bahkan tidur selamanya. Tetapi kalaupun saat tidur ajal menjemput, kita mati dalam keadaan husnul khotimah,” ungkapnya.
            Untuk itu, dia berpesan agar setiap menjelang tidur hendaknya suami istri saling memaafkan agar terjalin hubungan batin yang luar biasa, keharmonisan dalam berumah tangga dan mendapat pahala.
            Sutarmidji juga mengajak seluruh jamaah shalat tarawih yang hadir untuk memperbanyak ibadah sebanyak-banyak mungkin karena belum tentu seseorang akan bertemu lagi pada bulan Ramadhan tahun-tahun mendatang. “Karena kita semua akan menghadapi kehidupan hakiki yang sudah pasti yakni kematian. Maka dari itu persiapkanlah diri kita dengan memanfaatkan kesempatan di bulan Ramadhan yang penuh rahmat ini,” tuturnya. (jim)
           

AFP Puji Komitmen Walikota Dukung Program KB

Komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melaksanakan program Keluarga Berencana (KB) baik melalui anggaran, peningkatan pengguna Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) maupun menjalin kerja sama yang baik dengan swasta dinilai Advance Family Planning (AFP), salah satu organisasi internasional yang fokus terhadap program KB, pantas menerima penghargaan. Sertifikat penghargaan dari AFP ini diserahkan Direktur AFP, Alice P Merrit kepada Walikota Pontianak, Sutarmidji di rumah jabatan, Selasa (31/7).
            “Kami sangat apresiasi dengan dukungan Pemkot Pontianak melalui Pak Walikota yang luar biasa, terlalu banyak kalau disebutkan . Tapi tiga hal tersebut yang signifikan,” ujar Mayun Pudja, AFP Chief of Secretary-CCP Foundation.
            Menurut Mayun, program AFP berupa advokasi dalam hal menyajikan data dan fakta untuk meningkatkan motivasi dari pengambil kebijakan merevitalisasi program KB. Tujuan AFP yakni menyebarkan pengetahuan dan pendidikan terkait KB. Berdasarkan data yang ada, sebanyak 57,4 persen wanita menggunakan kontrasepsi, 9,1 persennya belum terlayani dalam hal perencanaan keluarga. “Ada tiga indikatornya yakni peningkatan dana, kebijakan publik yang mendukung KB dan meningkatnya MKJP,” ungkapnya.
            Tak hanya Walikota yang menerima penghargaan dari AFP, Ketua District Working Group (DWG) yang diketuai oleh Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Anak dan KB (BPMPAKB) Kota Pontianak, Dharmanelly juga mendapat penghargaan atas keberhasilan Kota Pontianak sebagai panutan di Indonesia dalam program KB. “Kami berterimakasih pada Walikota, instansi terkait dan pokja AFP Pontianak atas dukungannya terhadap program ini,” ucap Direktur AFP International, Alice P Merrit.
            Alice menambahkan, Kota Pontianak telah mewujudkan komitmen Indonesia dalam melaksanakan program KB menjadi nyata. “Indonesia menjadi tujuan studi negara berkembang dalam KB. Itu terwujud karena peran Kota Pontianak,” tuturnya.
            Sementara itu, Walikota Pontianak, Sutarmidji mengakui peningkatan anggaran KB tidak terlalu besar. APBD 2012, Pemkot menganggarkan 33 persen untuk anggaran KB. “Kita akan upayakan anggaran ke depannya lebih meningkat lagi. Mungkin 100 sampai 200 persen dari yang ada sekarang ini. Kita akan membahasnya dengan dewan,” jelasnya.
            Kendati dana penyuluhan KB di Kota Pontianak tidak begitu besar, namun dengan bersinergi dan menggandeng pihak lain seperti TNI/Polri dan swasta melalui Apindo, Pemkot mampu meningkatkan peserta KB khususnya MKJP. “Pihak-pihak lain juga terlibat dan memiliki peran yang besar baik itu TNI/Polri maupun Apindo yang mengikutsertakan karyawan setiap perusahaan yang dinaunginya dalam program KB,” timpalnya.
            Dia menambahkan, program KB di Kota Pontianak terintegrasi dengan program-program Pemkot lainnya meskipun secara tidak langsung. Sebut saja, program perbaikan rumah tidak layak huni, pemberian beasiswa, Jaminan Kesehatan Kota (Jamkesko) dan Jaminan Persalinan (Jampersal) yang juga turut mendukung suksesnya program KB,” imbuhnya.
            Kepala BPMPAKB Kota Pontianak, Dharmanelly menuturkan, dalam meningkatkan program KB di Kota Pontianak ini, pihaknya akan menggandeng kader PKK dengan menggelar berbagai pelatihan di bidang KB. Dia menilai, PKK merupakan organisasi yang langsung berhubungan dengan masyarakat sehingga lebih efektif untuk mengajak masyarakat mengikuti program KB. “Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan AFP kepada Kota Pontianak sebagai wilayah kerja selain Bandung,” pungkasnya. (jim)

PKK Kota Pontianak Santuni 150 KK Dhuafa

Sebanyak 150 KK  yang terdiri dari kaum dhuafa menerima bantuan berupa sembako dan santunan berupa uang tali kasih dari Tim Penggerak (TP) PKK Kota Pontianak. 150 KK itu tersebar di enam kecamatan se Kota Pontianak, tiap kecamatan masing-masing 25 KK memperoleh bantuan dari TP PKK sebagai program rutin Pokja I yang dilaksanakan setiap tahun khususnya bulan Ramadhan. “Alhamdulillah tahun ini bantuan bagi kaum dhuafa bisa kita tingkatkan dari tahun sebelumnya hanya 60 KK, sekarang menjadi 150 KK. Bantuan ini kita berikan sekedar untuk meringankan beban mereka dalam memenuhi kebutuhan pokok seperti sembako,” ujar Ketua TP PKK Kota Pontianak, Lismaryani Sutarmidji, usai menyerahkan bantuan kepada warga kurang mampu di Kelurahan Batu Layang Kecamatan Pontianak Utara, Senin (30/7).
            Menurut dia, sebelum diberikan bantuan terlebih dahulu dilihat dari situasi dan kondisi warga yang menerima bantuan apakah layak atau tidak menerima bantuan itu sehingga bantuan yang diberikan tepat sasaran. “Dari segi ekonomi sekarang memang sebenarnya banyak yang harus kita berikan bantuan tapi karena anggaran kita terbatas jadi untuk saat ini kita hanya bisa memberikan kepada 150 KK dulu,” jelasnya.
            Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis kepada beberapa KK di Kecataman Pontianak Utara. Warga yang dikunjungi rombongan TP PKK Kota Pontianak ini merasa senang dan terharu karena kepedulian PKK kepada mereka. “Kunjungan kami ke sini untuk menjalin tali silaturrahmi dan memberikan bantuan sekedarnya kepada ibu sekeluarga. Semoga apa yang kami berikan ini bermanfaat,” ungkap Lismaryani kepada seorang ibu rumah tangga yang dikunjungi.
            Dia berharap bantuan yang diberikan sekedarnya ini tidak dilihat dari nilainya akan tetapi paling tidak bisa meringankan kaum dhuafa dalam memenuhi kebutuhan hidupnya khususnya di bulan suci Ramadhan ini. “Tali kasih ini tidaklah seberapa tapi inilah bentuk kepedulian dari TP PKK Kota Pontianak terhadap kaum dhuafa,” tutur istri Walikota Pontianak ini.
            Jumiah, salah seorang ibu rumah tangga yang menerima bantuan dari TP PKK mengungkapkan rasa terharunya karena masih ada yang peduli dengan keadaan keluarganya. “Saya bersyukur kepada Allah karena masih ada yang peduli dengan kami. Bantuan ini sangat berarti bagi kami sekeluarga,” ucap janda yang ditinggal mati suaminya tujuh tahun lalu.
            Untuk menghidupi keluarganya, Jamiah bekerja dengan upah harian Rp 20 ribu. Kendati penghasilan yang diperolehnya tidak mencukupi, namun salah seorang anaknya turut membantu dengan bekerja sebagai tukang cat atau pekerjaan yang bisa dilakukannya untuk meringankan beban keluarga. (jim)

Followship

 
 

© Bluberry Template Copyright by Kota Pontianak

Template by Blogger Templates | Blog-HowToTricks