Paryadi Ajak Masyarakat Dukung Pulau Komodo

Dukungan Pulau Komodo terpilih sebagai tujuh keajaiban dunia versi New7Wonders gencar dilakukan di penjuru tanah air. Tak ketinggalan Kota Pontianak, Wakil Walikota Pontianak, Paryadi turut mengajak seluruh masyarakat mendukung Pulau Komodo sebagai ‘7 Keajaiban Alam Dunia Baru' dengan mengirimkan short message service (SMS) ketik KOMODO dan kirim  ke 9818. Tiap SMS akan memberikan satu suara bagi  pulau Komodo. SMS hanya dikenakan biaya Rp 1 per SMS dan dapat dikirimkan berulang dan berkali-kali. Ajakan yang bertajuk “Pontianak Unto’ Komodo” ini digelar, Jum’at (28/10) malam di aula rumah jabatan Wakil Walikota dengan dihadiri organisasi pemuda, organisasi kemahasiswaan serta wartawan media cetak maupun elektronik.
            Paryadi mengatakan, “Pontianak Unto’ Komodo” ini merupakan salah satu bentuk dukungan dari kaum muda bertepatan dengan momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda. “Artinya semangat kita, semangat kepemudaan untuk terus berpartisipasi aktif dalam pembangunan bagi bangsa dan negara ini, bisa dibuktikan dengan kita berkumpul pada hari ini memberikan dukungan yang konkrit untuk Pulau Komodo,” ujar Paryadi.
            Dia menambahkan, Dinas Pendidikan Kota Pontianak juga sudah diminta untuk mengajak siswa-siswi di sekolah-sekolah yang ada di Kota Pontianak untuk memberikan dukungan Pulau Komodo dengan mengirimkan sms ke 9818 pada saat jam-jam istirahat sekolah masing-masing.
            Paryadi berharap, dengan acara “Pontianak Unto’ Komodo” yang digelar ini bisa ditindaklanjuti oleh masing-masing organisasi kepemudaan (OKP) dengan mengajak seluruh anggota OKP lainnya. “Artinya OKP yang ada turut aktif memberikan dukungan atau pun membuat kegiatan yang intinya memberikan dukungan terhadap Pulau Komodo,” tuturnya.
            Gerakan “Pontianak Unto’ Komodo” ini digelar untuk mengajak masyarakat memberikan dukungan Pulau Komodo sebagai tujuh keajaiban dunia dengan mengirimkan SMS sebanyak-banyaknya. “Kita mendorong juga mereka yang kita undang pada malam ini untuk berkreasi dan berkreatifitas dengan cara mereka masing-masing membuat gerakan yang sama untuk mendukung Pulau Komodo sebagai tujuh keajaiban dunia,” pungkasnya.
            Wakil Walikota juga meminta peranan media, baik media cetak maupun elektronik untuk ikut berpartisipasi dengan gencar mensosialisasikan gerakan mendukung Pulau Komodo sebagai tujuh keajaiban dunia ini.
            Untuk bisa masuk kategori menjadi tujuh keajaiban baru bagi masyarakat dunia, setidaknya dibutuhkan 120 juta SMS sebagai dukungan suara bagi Pulau Komodo. Jumlah itu bukan tidak mungkin bisa dilampaui mengingat pengguna ponsel di Indonesia mencapai 150 juta pengguna. Batas pengiriman SMS untuk mendukung Pulau Komodo ini berakhir pada tanggal 11 Nopember 2011. (jm)

Dorong Pemuda Kewirausahaan

Memaknai hari Sumpah Pemuda, yang jatuh pada 28 Oktober, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak akan terus berupaya mendorong regenerasi yakni pemuda-pemudi di kota itu untuk kewirausahaan.
Menurut Wakil Walikota Pontianak, Paryadi, pada 2015, Indonesia akan memasuki era baru yaitu Komunitas ASEAN, yang mana meliputi komunitas keamanan, ekonomi dan sosial budaya. 
Dalam bentuk Komunitas ASEAN ini, kata Wako, arus barang, jasa, dan sumber daya manusia (SDM) akan semakin leluasa. Sehingga hal ini adalah tantangan sekaligus kesempatan ke depan bagi bangsa dan pemuda Indonesia. "Tema Sumpah Pemuda tahun ini lebih mendorong pemuda kewirausahaan. Ini untuk menyikapi dan antisipasi Indonesia masuk sebagai Komunitas ASEAN. Jadi, ke depan, adanya keterbukaan atau pasar bebas antar negara ASEAN, baik itu informasi, teknologi, sumber daya manusia dan lainnya," kata Paryadi ditemui usai memimpin apel peringatan hari Sumpah Pemuda, di Halaman Kantor Walikota Pontianak, Jumat (28/10) pagi.
Alumni Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Pontianak ini, menyatakan, salah satu antisipasi pasar bebas tersebut, para pemuda-pemudi di kota itu diberikan pemahaman maupun tekad dalam bidang kewirausahaan.
Ditanya terkait akan semakin leluasanya arus barang, jasa dan orang. Wako menyatakan, hal itu pasti memberikan dampak negatif yang luar biasa. "Sekarang saja, belum masuk pasar bebas, produk-produk kita mulai rontok dengan China. Ini tentunya harus kita antisipasi," ujar anggota DPRD Kota Pontianak periode 2004-2009 ini.
Jadi, lanjut orang nomor dua di jajaran Eksekutif Kota Pontianak ini, Indonesia umumnya, Kota Pontianak khususnya, harus mampu menguasai salah satu dengan penguatan regenerasi yakni pemuda. Kalau kepemudaan tidak dikuatkan dengan kewirausahaan, kemampuannya, daya pikirnya, akan sulit ke depannya menghadapi pasar globalisasi di ASEAN. "Lebih-labih lagi pasar bebas dengan China. Ini yang menjadi komitmen bersama kita untuk mengantisipasi hal tersebut," jelas Wako.
Sementara itu, dalam sambutan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Dr Andi A Mallarangeng, yang dibacara Wakil Walikota, mengatakan, selain kewirausahaan, pengembangan kegiatan kesukarelawanan (volunteerism) adalah suatu yang sangat strategis untuk diberdayakan secara terus menerus. Berbagai macam kegiatan kesukarelawanan harus dikembangkan di setiap komunitas, kota, kabupaten, dan setiap kesempatan. Pemerintah bersama masyarakat dan berbagai kelompok masyarakat, perlu mengambil peran aktif dalam menciptakan peluang, kesempatan bagi para pemuda untuk menunjukan kepeduliannya.
Wako berharap, peringatan Sumpah Pemuda ini bisa dijadikan motivasi dan inspirasi bagi pemerintah dan masyarakat pada Pancasila dan UUD 1945. 
"Pemuda diharapkan tangguh berdialektika dan merespons dinamika kehidupan bangsa di tengah kemajuan dunia yang kian cepat," harap Wako. (12)

Jaga Martabat PNS

Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak yang diambil sumpahnya diminta untuk memaknai sumpah yang diucapkan. Hal ini diungkapkan Walikota Pontianak, Sutarmidji saat pengambilan sumpah PNS di lingkungan Pemkot Pontianak, Rabu (26/10) di Aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Kantor Walikota. Jumlah PNS yang diambil sumpahnya sekitar 400-an lebih, terbagi dalam dua gelombang.
 “Dan yang paling penting dalam sumpah itu ada kata-kata intinya menjaga martabat seorang PNS. Itu yang harus saudara jaga karena bagaimanapun dari sisi pandangan agama, saudara adalah orang yang diberi amanah,” tuturnya.
            Walikota menjelaskan, amanah yang diberikan masyarakat Kota Pontianak itu adalah untuk menjalankan sesuatu dan memberikan hak-hak kepada yang memberikan amanah itu.
            Dalam kesempatan itu, tak henti-hentinya Walikota berpesan kepada PNS yang diambil sumpahnya untuk menjaga martabat sebagai seorang PNS, sebagai pemegang amanah dan sebagai pesuruh dari pemilik amanah yakni masyarakat Kota Pontianak. “Ibaratkan masyarakat Kota Pontianak ini yang memiliki Kota Pontianak. Kenapa saya bilang yang memiliki Kota Pontianak, karena kita ambil APBD itu sumber terbesar dari dana alokasi umum dan dana itu variabel yang menentukannya salah satunya adalah jumlah penduduk,” paparnya.
            Untuk memaknai sumpah, Sutarmidji meminta kepada seluruh PNS yang diambil sumpahnya untuk melafazkan atau mengucapkannya dengan suara, bukan dalam hati. “Karena yang lalu ada yang diam saja, tidak mau melafazkan sehingga saya curiga kalau dia tidak mau melafazkannya. Curiga saya satu saja, pasti dia ingin melakukan hal-hal yang menyimpang dari sumpah itu,” tukasnya.
Agar tidak salah mengambil langkah dan terjebak dalam hal-hal yang menyimpang, PNS juga diminta untuk memahami segala aturan-aturan kepegawaian karena berkaitan dengan nasib dan karir seorang pegawai. “Baca itu Undang-undang tentang kepegawaian. Setiap ada aturan-aturan apapun yang berkaitan dengan nasib dan karir saudara, baca dan pahami. Kalau saudara tidak tahu aturan, saudara akan bisa salah melangkah, dan ketika saudara salah melangkah maka saudara yang akan rugi,” pesan Sutarmidji.
Sebagai seorang pegawai, Sutarmidji menekankan supaya tidak menuntut hak dulu sebelum melaksanakan kewajiban. “Jangan selalu berpikir menjadi seorang bos. Kita ini pesuruh, kita digaji dan dibayar oleh masyarakat. Jadi, jangan sekali-sekali bicara hak dulu sebelum kita melaksanakan kewajiban kita yang sebenarnya,” tegasnya.
            Selain itu, dia berharap seragam yang dikenakan oleh seorang PNS baik itu pakaian Korpri, Hansip, maupun pakaian dinas agar dijaga nama baiknya. “Petugas-petugas yang memberikan pelayanan publik, jangan sampai saudara gadaikan seragam saudara dengan uang senilai lima ribu, sepuluh ribu, dua puluh ribu atau berapapun, saya tidak mau itu. Saudara harus taat aturan,” pungkasnya. (jm)

Akta Lahir Bertepatan Harjad Kota Pontianak

Sebanyak empat orang anak yang lahir tanggal 23 Oktober 2011 bertepatan dengan Hari Jadi (harjad) Kota Pontianak ke 240, Senin (24/10), menerima akta kelahiran yang diserahkan langsung oleh Walikota Pontianak, Sutarmidji saat apel memperingati Harjad Kota Pontianak. Akta kelahiran tersebut diserahkan kepada orang tua keempat anak, yakni atas nama Ken Axelsen, Yohanes Wenoa Perhijudipo, Muhammad Keanu Yaneva dan Dinda Arnesta Oktarainy.
            Menurut Sutarmidji, akta kelahiran ini diberikan dalam rangka memperingati Harjad Kota Pontianak ke 240 sebagai komitmen Pemerintah Kota Pontianak untuk mencapai target semua anak di kota ini memiliki akta kelahiran. “Saya berkeinginan agar di Kota Pontianak semua anak memiliki akta lahir,” ujarnya.
            Dia menjelaskan, akta lahir sangat penting untuk berbagai keperluan seperti pengurusan administrasi kependudukan, sebagai syarat pendaftaran masuk sekolah, pengurusan paspor dan lain sebagainya. “Kalau sudah memiliki akta lahir, maka kita tidak akan mengalami kesulitan dalam urusan administrasi kaitannya dengan identitas diri,” jelas dia.
            Jumlah anak yang memiliki akta kelahiran di Kota Pontianak saat ini sebanyak 98 persen. Sementara dua persen anak-anak belum memiliki akta kelahiran dikarenakan kendala orang tuanya menikah siri. “Orang tuanya melakukan pernikahan siri sehingga tidak bisa mengurus pembuatan akta kelahiran karena tidak memiliki akta nikah,” pungkasnya.
            Kendati demikian, untuk mengatasi permasalahan ini, rencananya tahun depan Walikota akan menggelar isbat nikah massal agar pasangan suami istri yang telah menikah siri bisa memiliki surat nikah secara sah. (jm)
           

Lebih Memilih Lawatan ke Pontianak

Persahabatan antara Kota Pontianak dengan Bandaraya Kuching Utara sudah sejak lama terjalin melalui berbagai lawatan maupun pertandingan persahabatan. Hal ini diungkapkan Jefri Ramzi, Ketua Rombongan Dewan Bandaraya Kuching Utara saat jamuan makan malam, Senin (24/10) di aula rumah jabatan Wakil Walikota Pontianak.
            “Di Pontianak kita sering mengadakan pertandingan persahabatan seperti sepak bola, bulu tangkis, sepak takraw dan lainnya,” ujar Jefri.
            Menurutnya, kunjungan yang dilakukan saat ini dalam rangka lawatan sekaligus studi banding ke Kota Pontianak yang menjadi pilihannya. “Saya secara pribadi, seandainya ada pelatihan di Kuala Lumpur dan dalam waktu yang bersamaan ada lawatan ke Kota Pontianak, maka saya akan memilih kunjungan ke Pontianak,” tuturnya.
            Jefri mengungkapkan, dirinya sangat menyukai Kota Pontianak. Apabila ada undangan dari Pontianak, dia tidak pernah membatalkan maupun menunda kunjungannya ke kota yang terkenal dengan Sungai Kapuas dan Tugu Khatulistiwa ini.
            Wakil Walikota Pontianak, Paryadi mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak sebelumnya juga pernah melakukan studi banding ke Bandaraya Kuching Utara terkait masalah penanganan sampah.
            Atas nama Pemkot, dia menyampaikan terima kasih atas apresiasi yang diberikan Bandaraya Kuching Utara terhadap Kota Pontianak. “Semoga dengan kunjungan ini, hubungan antara keduanya bisa terjalin dengan baik,” ucapnya.
            Suasana keakraban nampak pada saat beberapa orang dari Bandaraya Kuching Utara dan Kota Pontianak saling melantunkan lagu-lagu untuk menghibur tamu yang hadir. Tak ketinggalan, Paryadi ikut melantunkan lagu khas Melayu Pontianak “Kopi Pancong” yang saat ini digandrungi warga Kota Pontianak. (jm)

Jaga Keharmonisan Sesama Penghuni Rusunawa

Walikota Pontianak, Sutarmidji berpesan kepada penghuni rumah susun sederhana sewa (rusunawa) agar satu sama lain tidak boleh saling iri dan tidak boleh mencampuri urusan orang lain. “Jaga keharmonisan di antara sesama penghuni rusunawa,” pesannya saat meresmikan rusunawa, Senin (24/10) di Gedung Rusunawa, Jalan Kom Yos Sudarso, Jeruju.
Sutarmidji meminta agar di lingkungan rusunawa membentuk RT sendiri karena untuk mempermudah masalah administrasi bagi penghuninya. “Harus ada RT, ini untuk masalah administrasi, bukan masalah pengelolaan rusunawa karena sudah ada yang mengelolanya,” tuturnya
            Rusunawa yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah ini, menurut dia, bagi keluarga besar atau jumlah anggota keluarga yang memiliki anak tiga atau empat agar mempertimbangkan kembali jika menyewa rusunawa karena rusunawa ini idealnya bagi keluarga yang memiliki dua anak saja. Dia juga menyarankan agar ruang tamu yang ada dimanfaatkan menjadi kamar karena kamar yang ada hanya satu. “Untuk menerima tamu bisa di ruangan tengah gedung rusunawa,” ujarnya.
            Walikota juga berpesan kepada penghuni rusunawa agar tidak mempunyai pikiran untuk menempati rusunawa selamanya. Untuk itu, dia mendorong warga rusunawa harus memiliki obsesi dan cita-cita untuk istri dan anak-anak mereka, memiliki rumah sendiri dengan mengumpulkan uang sedikit demi sedikit untuk membeli tanah dan bahan bangunan.
            Total jumlah keseluruhan rusunawa sebanyak 96. Untuk menempati rusunawa, syaratnya adalah masyarakat yang berpenghasilan minimal Rp 1,2 juta ke atas. Harga sewa antara Rp 110 ribu hingga Rp 150 ribu. Fasilitas yang disediakan yakni listrik, air bersih dengan tarif sosial, lebih murah dari tarif umum. Ruangan rusunawa terdiri dari satu kamar dan satu ruang tamu masing-masing ukuran 3 x 3 meter, kamar mandi/WC dan dapur. Peresmian rusunawa ditandai dengan penyerahan kunci secara simbolis kepada penghuni rusunawa yang diserahkan langsung oleh Walikota. (jm)

Telo’ Belanga’ dan Corak Insang Warnai Apel Harjad

Ada sesuatu yang berbeda pada saat apel gabungan yang rutin digelar setiap bulannya di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Senin (24/10) di halaman Kantor Walikota Pontianak, seluruh pegawai Pemkot yang hadir mengenakan pakaian telo’ belanga’ dan kemeja corak insang. Pakaian adat khas melayu telo’ belanga’ dikenakan oleh seluruh pejabat eselon sedangkan staf mengenakan pakaian kemeja corak insang kebanggaan kota ini. Dikenakan pakaian khas ini sebagai momentum memperingati Hari Jadi (Harjad) Kota Pontianak ke 240. Apel dalam rangka Harjad ini juga dihadiri kerabat Keraton Kesultanan Kadriah Pontianak dan seluruh kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Pontianak.
            Walikota Pontianak, Sutarmidji mengatakan di usia yang ke 240 ini Kota Pontianak diharapkan bisa terus berbenah diri untuk dapat sejajar dengan kota-kota maju lainnya. Untuk itu, sebagai aparatur yang diberi amanah untuk mengurus Kota Pontianak, Sutarmidji mengajak jajaran Pemkot untuk melaksanakan amanah itu dengan sebaik-baiknya, disiplin dan taat pada aturan. “Kenapa saya menyampaikan hal ini, karena tanpa kita disiplin, tanpa kita taat aturan, tanpa kita sungguh-sungguh dalam melaksanakan amanah, tidak mungkin kita bisa cepat berhasil dalam mengemban amanah itu,” ungkap Sutarmidji.
            Menurut dia, orang yang tidak bisa disiplin, tidak mungkin bisa mengerjakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik. Kemudian orang yang tidak serius, tidak mungkin dia bisa mengemban amanah itu dengan sukses. “Kalau seandainya saya agak rewel, agak cerewet dengan hal-hal seperti itu, bapak ibu harap maklum karena saya berkeinginan agar kita sebagai pengemban amanah betul-betul mengemban amanah itu dan betul-betul mengurus kota ini, betul-betul kita bangun kota ini sehingga bisa sejajar dengan kota-kota lainnya,” paparnya.
            Dia menambahkan, masih ada segelintir di jajaran pemerintahannya yang belum memahami benar apa dan kenapa dia menjadi bagian dari Pemkot Pontianak. Untuk itu, dia berharap hal ini menjadi perhatian serius dari seluruh jajaran Pemkot. “Yang kira-kira mengemban amanah setengah-setengah, tolong introspeksi diri kita apa yang sudah kita lakukan dari jam 07.15 sampai jam 15.15 sore. Berapa jam saudara sudah melaksanakan tugas, apa yang saudara kerjakan. Kalau masih kurang, tolong tingkatkan,” tuturnya.
            Dia menjelaskan, selama masa pemerintahannya, tidak ditemukan adanya kerugian negara setelah diaudit selama dua kali atau dua tahun meski sudah berjalan hampir tiga tahun masa pemerintahannya. Namun diakuinya, dalam tata kelola keuangan masih ada kelemahan-kelemahan dari sisi administrasi. “Saya minta kepada bendaharawan, para kepala SKPD, para penanggung jawab tentang kegiatan operasional keuangan agar memperhatikan hal ini sehingga saudara terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.
            Terkait pelayanan KTP elektronik (e-KTP), Sutarmidji meminta kepada seluruh camat bertekad untuk masuk sepuluh besar se Indonesia. Dia pun mengungkapkan apresiasinya kepada Kecamatan Pontianak Utara yang mampu melayani e-KTP hingga mencapai 600 lebih per hari meskipun hanya dengan dua alat yang disediakan. “Padahal targetnya satu alat itu hanya 150 orang per hari. Ini merupakan suatu terobosan yang luar biasa dari pelayanan yang kita berikan,” ungkapnya.
            Sutarmidji juga menegaskan, dalam pelayanan e-KTP tidak ada dipungut biaya apapun dalam pembuatannya. “Tidak boleh ada komersialisasi apapun hal-hal yang bersifat gratis,” tegas dia.
            Dalam kesempatan itu, Walikota menyerahkan akta kelahiran bagi anak yang lahir bertepatan dengan Harjad Kota Pontianak tanggal 23 Oktober 2011, bantuan kepada beberapa masjid-masjid yang ada di Kota Pontianak serta penghargaan bagi siswa dan guru berprestasi se Kota Pontianak. (jm)

Fun Bike Meriahkan Harjad Kota Pontianak

Walikota Pontianak, Sutarmidji mengajak masyarakat Kota Pontianak bersama-sama ikut mendukung Pemerintah Kota (Pemkot) dalam membangun kota ini agar menjadi lebih baik. Hal ini diungkapkannya saat melepas peserta Fun Bike dalam rangka Hari Jadi (Harjad) Kota Pontianak ke 240 dan Hari Ulang Tahun (HUT) Telkom ke 155 yang digelar Komunitas Pegawai Naik Sepeda (PNS) bekerja sama dengan event organizer Deopro dan Telkom, Minggu (23/10) pagi.
            Dia  menjelaskan, Kota Pontianak tidak memiliki sumber daya alam, yang ada hanya sumber daya manusia. Untuk itu, sesuai dengan visi dan misi yang diusung dirinya bersama Wakil Walikota, Paryadi, berkomitmen meningkatkan sumber daya manusia serta pelayanan publik karena Kota Pontianak merupakan pusat aktivitas perdagangan dan jasa di Kalbar. “Saya bersama Pak Paryadi tetap mengemban amanah masyarakat Kota Pontianak sampai dengan tahun 2013,” ujar Sutarmidji.
            Sementara itu, Ketua Panitia, Rahmat mengungkapkan, fun bike yang digelar dalam rangka Harjad Kota Pontianak ke 240 ini sebagai wujud kepedulian masyarakat terhadap lingkungan dengan menggalakkan olah raga sepeda ini. “Dengan kegiatan fun bike ini selain kita ikut memeriahkan Hari Jadi Kota Pontianak, kita mengajak masyarakat untuk bersepeda sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dengan mengurangi polusi yang ditimbulkan dari asap kendaraan bermotor,” jelas Rahmat.
            Dia menyambut baik antusias masyarakat yang mengikuti Fun Bike ini karena jumlah peserta membludak. “Kami atas nama panitia menyampaikan permohonan maaf jika dalam pelaksanaan kegiatan ini terdapat kekurangan,” tuturnya.
            Abusamah, Sekretaris Komunitas PNS, mengatakan kegiatan fun bike ini diharapkan memotivasi rekan-rekan seprofesi, khususnya pegawai negeri sipil yang hobi bersepeda untuk ikut bergabung dalam komunitas ini yang baru beberapa bulan dibentuk. “Ke depannya kita akan menggelar kegiatan fun bike seperti ini untuk menggalakkan bersepeda di kalangan masyarakat,” katanya.
            Hadiah yang disediakan panitia dan pihak sponsor yakni sepeda, handphone, televisi, paket berlangganan TV kabel, kipas angin, kompor gas dan lainnya. Tak tanggung-tanggung, hadiah utama dua buah sepeda diraih Fauzan, warga Gang Malabar. Fauzan yang masih anak-anak ini, tak menyangka dirinya beruntung mendapatkan dua buah sepeda MTB sekaligus. “Saya juga tidak menyangka nomor undian saya yang beruntung mendapatkan dua buah sepeda. Senang rasanya karena saya memang ingin memiliki sepeda baru,” ucapnya dengan perasaan gembira. (jm)

Followship

 
 

© Bluberry Template Copyright by Kota Pontianak

Template by Blogger Templates | Blog-HowToTricks