Libur Akhir Pekan Dengan Bersepeda Bareng

Banyak cara mengisi liburan akhir pekan. Tak hanya sekedar berjalan-jalan atau bertamasya, olahraga pun bisa menjadi salah satu alternatif mengisi liburan setelah bekerja selama sepekan. Seperti yang dilakukan Komunitas Pegawai Naik Sepeda (PNS), komunitas yang terbentuk dari kumpulan pegawai Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak yang hobi bersepeda ini rutin berkumpul setiap akhir pekan, hari Sabtu maupun Minggu pagi di depan Kantor Walikota Pontianak atau zona Car Free Day Jalan Ahmad Yani. Sehari sebelumnya, anggota komunitas PNS diberitahukan melalui short message service (sms) untuk berkumpul keesokan harinya bersepeda bareng menyusuri Kota Pontianak hingga ke wilayah kabupaten sekitar. Dengan mengenakan kaos polo berwarna merah dan bertuliskan “PNS, Pegawai Naik Sepeda, Korpri Maju Terus” seolah memberikan semangat kepada anggota komunitas untuk giat berolahraga sepeda.
            Ketua Komunitas PNS, Dede Aries Darmawan mengatakan setiap akhir pekan dirinya bersama anggota komunitas rutin menggelar bersepeda bareng baik itu hari Sabtu maupun Minggu. “Kita rutin bersepeda bareng selain untuk mengisi liburan akhir pekan juga sebagai ajang silaturrahmi antar sesama anggota Komunitas PNS,” ujar Dede usai bersepeda bareng menyusuri jalanan Kota Pontianak hingga ke Bandara Supadio, Sabtu (8/10) pagi.
            Dede menambahkan, kegiatan bersepeda bareng ini sebagai langkah awal dalam mengkampanyekan bersepeda di kalangan pegawai maupun masyarakat luas. “Dengan bersepeda, paling tidak kita ikut peduli terhadap lingkungan karena mengurangi penggunaan kendaraan bermotor yang  menimbulkan polusi udara,” ungkap pria yang murah senyum ini.
            Menurut dia, Komunitas PNS ini juga merupakan wadah untuk menjalin kebersamaan dan kekompakan antar sesama pegawai. “Banyak manfaat yang kita dapat dengan kegiatan ini misalnya kita bisa saling mengenal satu sama lain, saling sharing baik dalam hal hobi maupun pekerjaan. Dan yang pasti badan kita sehat, lingkungan pun bersih dari polusi udara,” jelas Dede yang juga menduduki jabatan salah satu kasubbag di Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Pontianak ini.
            Dia berharap, Komunitas PNS ini bisa terus aktif menggelar kegiatan ini secara rutin dan anggotanya semakin hari diharapkan semakin bertambah. “Kita membuka selebar-lebarnya bagi siapa saja, khususnya pegawai tidak hanya di Pemkot tetapi instansi lain yang ingin bergabung, silakan mendaftarkan diri di Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Pontianak sebagai koordinator ,” jelasnya.
            Senada dengan Dede, salah seorang anggota Komunitas PNS yang aktif mengikuti kegiatan ini, Peby menuturkan sebelum tergabung dalam komunitas ini dirinya rutin bersepeda setiap akhir pekan. “Sebelumnya saya bersepeda sendirian, kalau pun di jalan bertemu dengan rekan yang dikenal baru kami bersepeda beriringan. Tapi sejak terbentuknya komunitas PNS, saya merasa senang karena bisa bersepeda bareng dengan teman-teman kantor,” tutur Peby.
            Demikian juga Salelah, anggota Komunitas PNS yang gemar bersepeda ini mengungkapkan rasa senangnya karena memiliki wadah untuk bisa saling berbagi baik mengenai hobi bersepeda atau hanya sekedar bercengkrama. “Kalau biasanya pada hari kerja kita bertemu hanya bertegur sapa dikarenakan kesibukan kerja tapi dengan berkumpul di komunitas ini kita bisa lebih akrab dan saling mengenal satu sama lainnya,” pungkas pria yang berdomisili di Sungai Raya Dalam ini. (jm)

Sutarmidji Optimis Target 100 Hari e-KTP Tercapai

Walikota Pontianak, Sutarmidji optimis target pembuatan KTP Elektronik (e-KTP) dalam 100 hari sebanyak 450 ribu bisa tercapai jika 34 alat semuanya sudah datang lengkap. Saat ini alat yang sudah tiba sebanyak 14 alat dan berarti masih ada kekurangan 20 alat lagi. “Sekarang saja rata-rata satu alat bisa menyelesaikan di atas 150 orang per hari,” ujar Sutarmidji saat meninjau langsung pelaksanaan e-KTP di Aula Kantor Camat Pontianak Tenggara didampingi Sekretaris Daerah Kota Pontianak, Akip, Kamis (6/10) malam.
            Menurut dia, mestinya harus ada empat alat untuk mencapai target 100 hari penyelesaian e-KTP di Kota Pontianak. “Tapi alhamdulillah saya bersyukur, harusnya satu alat minimal 300 per hari namun dua hari yang lalu bisa mencapai 470 orang, berarti satu alat bisa menyelesaikan 235 orang. Dan tadi malam sebanyak 380-an, berarti semuanya di atas 150,” paparnya.
            Dia menambahkan, tanggal 16 Oktober mendatang akan ada pertemuan dengan pihak Departemen Dalam Negeri untuk membahas masalah ini. “Dan kita minta supaya alat untuk Kota Pontianak harus segera dikirim. Janjinya tanggal 9 Oktober, mudah-mudahan  saja bisa terealisasi. Kalau alatnya sudah datang, saya rasa bisa selesai,” ucapnya optimis.
            Terkait kesiapan operator, dia memastikan semua petugas sudah disiapkan untuk mengoperasikan 34 alat e-KTP. “Kita punya 154 operator yang sudah siap. Dan mereka bekerja dengan dua shift hingga malam hari,” jelasnya.
            Sutarmidji menilai, yang terpenting baginya bukan masalah nilai dana yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan e-KTP ini tetapi percepatannya yang paling penting karena dia menginginkan pelayanan publik di Kota Pontianak semakin hari semakin baik.
            Saat Walikota melihat langsung proses pembuatan e-KTP di Kecamatan Pontianak Tenggara, dia menemukan ada warga yang mengenakan baju kaos oblong. Dia pun minta warga tersebut untuk mengganti dengan pakaian kemeja. Untuk itu, dia meminta kepada masyarakat agar dalam pembuatan e-KTP tidak mengenakan pakaian yang asal-asalan seperti kaos oblong. “Tidak boleh seperti itu. Harusnya mengenakan pakaian formal seperti kemeja,” pungkasnya. (jm)
           

Lomba Sampan Rakyat Semarakkan Harjad

Sampan tidak hanya sebagai sarana transportasi air yang sering digunakan oleh masyarakat Kota Pontianak khususnya di pinggiran Sungai Kapuas, tetapi juga bisa menjadi salah satu daya tarik wisata. Untuk itu, bertepatan momentum Hari Jadi (Harjad) Kota Pontianak yang ke 240, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Pontianak akan menggelar lomba sampan rakyat pada tanggal 15 Oktober 2011. Lomba sampan ini rencananya akan di gelar di Sungai Jawi Pal III atau di sekitar Masjid Baiturrahim.
            Menurut Panitia Lomba Sampan Rakyat, Medy, pendaftaran peserta dimulai tanggal 5 hingga 12 Oktober yang bertempat Kantor Disbudpar Kota Pontianak, Gedung Terpadu Jalan Sutoyo. Sedangkan untuk technical meetingnya pada tanggal 13 Oktober di Gedung LPM Sungai Jawi, Jalan KH Wahid Hasyim. “Lomba sampan ini digelar dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Jadi Kota Pontianak dan pesertanya hanya khusus bagi warga Kota Pontianak saja,” ujar Medy, Rabu (5/10) di ruang kerjanya.
            Dia menjelaskan, peserta terdiri dari dua kategori yakni putra dan putri. Masing-masing kelompok terdiri dari dua orang saja. Panitia menyediakan piala tetap dan uang pembinaan bagi peserta yang menjadi juara lomba sampan rakyat ini. “Pendaftaran tidak dipungut biaya atau gratis. Dan sampan akan disiapkan oleh panitia,” jelasnya.
            Bagi warga Kota Pontianak yang berminat mengikuti lomba ini, dapat menghubungi panitia, Sdr Medy, (0561) 7987380 atau 085750291100 atau Sdr Maman, 085252371273. “Silakan bagi warga Kota Pontianak yang ingin mengikuti lomba sampan rakyat ini bisa langsung mendaftarkan kelompoknya ke Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pontianak atau langsung menghubungi nomor contact person panitia tersebut,” kata Medy yang juga menduduki salah satu jabatan kepala seksi di Disbudpar Kota Pontianak. (jm)

Jangan Takut Diperiksa

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak, Akip minta kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak agar tidak merasa takut jika sewaktu-waktu di audit atau diperiksa, baik oleh inspektorat, BPK, BPKP, maupun auditor lainnya. "Kenapa mesti takut diperiksa kalau memang tidak melakukan kesalahan. Makanya jangan melakukan kesalahan atau penyimpangan," ujar Akip saat memberikan arahan dihadapan pegawai Pemkot pada Apel Pagi, Rabu (5/10).
Menurut dia, selama ini ada perasaan takut dari masing-masing SKPD jika diaudit oleh salah satu badan pemeriksa baik itu dalam hal laporan keuangan maupun administrasi. Ketakutan seperti itu tidak perlu ada jika apa yang telah dikerjakan sudah sesuai dengan aturan. 
Dia pun mengingatkan agar setiap SKPD tidak hanya menerima begitu saja hasil laporan pemeriksaan, tetapi diskusikan dengan auditor apa-apa saja yang menjadi temuan sehingga bisa segera dikoreksi.
Diakuinya, dirinya pernah menerima laporan hasil pemeriksaan dalam bentuk buku yang sangat tebal. Namun dalam acara serah terima, dia tidak hanya menerima hasil pemeriksaan begitu saja tetapi juga berdiskusi dengan auditor terkait hasil pemeriksaan yang diterimanya. "Nah, ketika saya berdiskusi ternyata mereka juga keliru karena ada temuan yang seharusnya bukan merupakan kesalahan Pemkot tetapi dilimpahkan ke kita," katanya.
Untuk itu, Akip meminta seluruh jajaran SKPD Pemkot Pontianak agar lebih teliti dan tidak melakukan penyimpangan-penyimpangan yang bisa mengganggu kinerja SKPD. (jm)

Tanamkan Nilai Luhur Pancasila Sejak Dini

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pontianak, Akip mengajak generasi muda agar senantiasa setia pada Pancasila sebagai falsafah negara. “Untuk itu generasi muda diminta jangan sampai luntur jiwa kebangsaan dan nasionalismenya serta tidak terpengaruh hal-hal  yang tidak baik,” ujar Akip usai Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Senin (3/10) pagi di halaman Kantor Walikota Pontianak.
            Dia mengatakan, situasi keamanan dan ketertiban khususnya di Kota Pontianak sudah sangat kondusif dan baik. Kedepannya, sebagai upaya untuk menjaga keutuhan bangsa dan semangat nasionalisme, perlu ditanamkan sedini mungkin khususnya di kalangan pelajar SD, SMP dan SMA, tentang arti dan makna kemerdekaan, lagu Indonesia Raya dan Bendera Merah Putih. “Karena sekarang ini pemahaman siswa tentang makna kemerdekaan, lagu kebangsaan dan bendera Merah Putih sudah berkurang. Makanya perlu ditanamkan kepada pelajar sedini mungkin sehingga mereka bisa memaknai kemerdekaan negara kita,” katanya.
            Akip menilai, peranan guru sebagai orang tua di sekolah sangatlah penting karena guru juga diharapkan menanamkan budi pekerti kepada siswa-siswanya. Orang tua siswa juga diminta mempercayakan kepada guru untuk mendidik anak-anak mereka.
            Nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bermasyarakat dinilai sudah menjadi kabur. Untuk itu, upaya mengembalikan Pancasila sebagai dasar dan falsafah negara perlu terus dilakukan karena jika tidak, Pancasila itu cenderung untuk dilupakan.
Dia menambahkan, momen penting peringatan Hari Kesaktian Pancasila ini perlu dijadikan refleksi bagaimana bangsa Indonesia saat ini menggunakan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Inilah saatnya rakyat terpanggil untuk merevitalisasi Pancasila sebagai dasar negara menuju terwujudnya masyarakat yang demokratis, seluruh lapisan masyarakat harus menyadari bahwa tanpa suatu platform dalam format dasar negara atau ideologi maka mustahil bagi suatu bangsa untuk mempertahankan negaranya dalam menghadapi berbagai tantangan dan ancaman,” pungkasnya.
Usai melaksanakan upacara, Sekda menyerahkan piala pemenang Lomba Keluarga Sadar Hukum (Kadarkum) kepada Camat Pontianak Barat, Imran sebagai kecamatan yang berhasil meraih juara lomba itu. (jm)


Ayo Sadar KB

Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya program Keluarga Berencana (KB), perlu diberikan pemahaman melalui berbagai upaya, baik itu sosialisasi door to door, menyebarkan pamflet maupun pemutaran film layar tancap tentang penyuluhan program KB. Untuk itu, Badan Pemberdayaan Perempuan Anak dan Keluarga Berencana (BP2KB) Kota Pontianak bekerja sama dengan Kodim 1207 dalam rangkaian kegiatan Bhakti Sosial TNI Manunggal KB Kesehatan, menggelar pemutaran film layar tancap penyuluhan program KB, Sabtu (1/10) malam di halaman Balai Prajurit. “Jadi ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan berupa layar tancap yang memutar film penyuluhan KB bertepatan dengan momentum Hari Kesaktian Pancasila,” ujar Kepala BP2KB Kota Pontianak, Darmanelly.
            Pemutaran film layar tancap ini sebagai salah satu program sosialisasi yang dilakukan BP2KB dengan memanfaatkan mobil unit penerangan yang dimiliki. “Kegiatan pemutaran film layar tancap ini merupakan pemutaran perdana. Kedepannya, kita juga akan menyusun jadwal untuk pemutaran film penyuluhan di masing-masing kecamatan,” katanya.
            Menurut Darmanelly, sasaran pemutaran film penyuluhan KB ini untuk semua lapisan usia, baik untuk anak-anak, remaja, pasangan usia subur dan juga usia lanjut. Untuk pasangan usia lanjut diharapkan menjadi motivator bagi keluarganya. “Target kita dengan pemutaran film penyuluhan ini diharapkan semua penduduk ikut program KB,” harapnya.
            Terkait capaian target peserta KB dengan pemutaran film ini, Darmanelly mengungkapkan pihaknya tidak bisa mengukur secara pasti karena sosialisasi KB dilakukan dengan berbagai cara. “Namun kami terus berupaya melakukan sosialisasi melalui media baliho, spanduk, iklan dan cara lainnya,” tambahnya.
            Pemutaran film penyuluhan KB ini diharapkan selain untuk memotivasi dan mendorong masyarakat untuk mengikuti program KB juga memberikan informasi dan pemahaman kepada masyarakat manfaat dari program ini serta bagaimana cara yang benar dalam menggunakan alat kontrasepsi. Film berdurasi 30 menit ini menceritakan tentang kehidupan dua buah keluarga yang kontras yakni antara keluarga yang ikut program KB dan keluarga yang tidak ikut program KB. Selain itu, film ini juga dibumbui dengan keluguan dan kurangnya pemahaman salah satu pasangan suami istri yang menggunakan alat kontrasepsi kondom dengan mengenakannya dijari sesuai dengan apa yang pernah di contohkan oleh penyuluh. Untuk itu, para penyuluh juga perlu diberikan pemahaman bagaimana agar masyarakat tidak salah persepsi dalam menerapkan penggunaan alat kontrasepsi secara benar. (jm)

Followship

 
 

© Bluberry Template Copyright by Kota Pontianak

Template by Blogger Templates | Blog-HowToTricks