Sekda Ajak Seluruh Staf Hadiri Tausiyah

Bulan suci Ramadhan merupakan momentum yang kerap diisi dengan kegiatan keagamaan dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Diantaranya ceramah agama yang rutin digelar setiap hari Kamis di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak usai Shalat Dzhuhur berjamaah. Kegiatan ini digelar di Masjid Al Khalifah, Kantor Walikota Pontianak.
            Sekretaris Daerah Kota Pontianak, Akip mengajak seluruh jajaran dan staf Pemkot khususnya muslim supaya memakmurkan Masjid Al Khalifah yang berada di lingkungan kantor walikota. “Mari kita semua yang berada di lingkungan Kantor Walikota ini, bersama-sama memakmurkan Masjid Al Khalifah dengan shalat berjamaah. Kalau bukan kita-kita yang berada di lingkungan ini, siapa lagi yang memakmurkan masjid yang telah kita bangun ini,” ujar Akip mengawali sambutannya sebelum dimulainya tausiyah yang disampaikan oleh Ustad Helmy Amin, Kamis (26/7).
            Menurut Akip, banyak sekali manfaat yang didapat dari kegiatan ceramah agama ini. Selain meningkatkan tali silaturrahmi, ceramah agama juga sebagai santapan rohani untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan. “Dan yang tak kalah penting, jika kita menyimak baik-baik tausiyah yang disampaikan oleh Pak Ustad, banyak sekali ilmu yang bisa kita petik dan kita amalkan,” tuturnya.
            Selain itu, Akip juga mengajak jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkot Pontianak supaya mengikuti jadwal kegiatan Safari Ramadhan walikota maupun wakil walikota sebagai ajang silaturrahmi antara Pemkot dengan masyarakat. “Kegiatan Safari Ramadhan ini untuk mempererat tali silaturrahmi antara jajaran Pemkot dengan masyarakat,” ungkap dia.
Sementara itu, Ustad Helmy Amin dalam tausiyahnya mengajak seluruh jamaah yang hadir agar melaksanakan ibadah puasa secara benar dengan memenuhi rukun dan syarat-syarat puasa. “Bagaimana agar nilai-nilai ibadah puasa kita tidak hilang atau berkurang, caranya usahakan tidak bergunjing, ghibah atau mengolok-olok sesama manusia, tetapi perbanyaklah menambah amal-amal lainnya yang dianjurkan oleh Rasullulah, SAW,” pungkasnya. (jim)

Persiapan Pemkot Jelang HUT RI ke 67

Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak telah mempersiapkan berbagai agenda kegiatan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke 67. “Bertepatan tanggal 17 Agustus 2012 akan dilaksanakan upacara bendera di Lapangan Keboen Sajoek tepat pukul 10.00 WIB dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 67,” ujar Ketua Bidang I Panitia HUT RI ke 67 Pemkot Pontianak, Syarif Ismail, Rabu (25/7) di ruang kerjanya.
            Selain upacara bendera, tanggal 16 Agustus 2012 akan digelar menyaksikan bersama pidato kenegaraan Presiden RI di ruang rapat paripurna DPRD Kota Pontianak jam 09.00 WIB. Pada hari yang sama, pukul 22.00 WIB juga akan digelar renungan suci di Taman Makam Pahlawan.
            Tak hanya itu, kegiatan-kegiatan lainnya seperti bhakti sosial dan hiburan rakyat serta olahraga digelar di masing-masing kecamatan se Kota Pontianak. “Sebagian kegiatan ada yang sudah dilaksanakan, ada yang masih berjalan dan ada yang akan dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri,” kata Ismail yang juga menduduki jabatan Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kota Pontianak.
            Pasar murah sembako juga menjadi agenda dalam perayaan HUT RI ke 67 yang rencananya akan digelar tanggal 9 – 14 Agustus 2012 di masing-masing kecamatan. Selain itu, H-7 Idul Fitri, digelar pasar murah khusus telur dengan harga yang sudah disubsidi. “Pasar murah ini digelar selain dalam rangka perayaan HUT RI ke 67 juga bertepatan dengan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Sasarannya adalah rumah tangga miskin,” terangnya.
            Ismail mengajak seluruh masyarakat, SKPD, instansi vertikal, BUMD dan lainnya agar memasang umbul-umbul dan Bendera Merah Putih mulai tanggal 14 Agustus 2012 dan mengikuti pidato Presiden RI pada tanggal 16 Agustus 2012 melalui media elektronik. “Mari kita bersama-sama turut memeriahkan HUT RI ke 67 ini dengan semangat nasionalisme dan memupuk kecintaan kita terhadap tanah air serta menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah gugur demi merebut kemerdekaan,” tutupnya. (jim)

Pemkot Bantu Masjid Baitul Makmur Rp 15 Juta

Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak memberikan bantuan kepada Masjid Baitul Makmur, Gang Ramadhan Kelurahan Bansir Laut Kecamatan Pontianak Tenggara sebesar Rp 15 juta untuk perbaikan masjid tersebut. Bantuan ini diserahkan langsung oleh Walikota Pontianak, Sutarmidji kepada pengurus masjid. “Saya berharap bantuan ini digunakan untuk memperbaiki bagian depan mimbar ini, perbaiki benar-benar. Kalau memang cukup dananya, perbaiki juga mimbarnya dan dibelikan karpetnya serta bagian-bagian lainnya yang perlu diperbaiki,” ujar Sutarmidji sebelum melaksanakan Shalat Tarawih berjamaah dalam kegiatan Safari Ramadhan, Selasa (24/7).
            Dalam tausiyahnya selama lebih kurang tujuh menit, Sutarmidji menjelaskan, seorang pemimpin adalah seseorang yang ketika berada di tengah-tengah masyarakat, dia dianggap pemimpin padahal dia bukanlah pemimpin. Dan ketika orang itu sudah menjadi pemimpin dalam konteks formal, maka masyarakat menganggap dia bukan pemimpin. “Artinya, ketika dia berada di tengah masyarakat, dia dianggap sebagai sosok seorang pemimpin karena kepiawaiannya meskipun dia bukan pemimpin. Begitu juga ketika dia sudah benar-benar menjadi seorang pemimpin, dia bisa berbaur dengan masyarakat sehingga masyarakat menganggap orang itu bukan pemimpin tetapi bagian dari mereka,” paparnya.
            Bulan Ramadhan ini, Sutarmidji juga mengajak seluruh jamaah shalat tarawih yang hadir untuk memperbanyak ibadah sebanyak-banyak mungkin karena belum tentu seseorang akan bertemu lagi pada bulan Ramadhan tahun-tahun mendatang. “Karena kita semua akan menghadapi kehidupan hakiki yang sudah pasti yakni kematian. Maka dari itu persiapkanlah diri kita dengan memanfaatkan kesempatan di bulan Ramadhan yang penuh rahmat ini,” tuturnya.
            Banyak amalan yang ringan dan bisa dilakukan oleh setiap umat muslim. Amalan-amalan itu apabila dilakukan terus-menerus, apalagi di bulan Ramadhan ini, maka pahala yang didapat akan dilipatgandakan. Amalan itu diantaranya shalat sunah dua rakaat setelah berwudhu, membaca ayat kursi dengan ikhlas dan khusyuk, menunggu tibanya waktu shalat, berusaha mencari saf yang paling depan, dan banyak amalan lainnya.
            “Yang tak kalah penting yakni mengevaluasi apa yang sudah dilakukan sejak sebelum tidur hingga bangun tidur. Jangan tidur apabila dalam kondisi marah atau bertengkar. Selesaikanlah dulu permasalahan itu karena kita tidak akan pernah tahu apakah saat kita tidur masih diberikan kesempatan untuk bangun oleh Allah, SWT,” tukasnya.
            Diakuinya, meski amalan itu sederhana tetapi jika dilakukan terus-menerus dan khusuk maka pahala yang didapat berlipat ganda dan akan mengantarkan seseorang ke surga. (jim)

Puskesmas Alianyang Terbaik Ketiga KB MKJP Nasional

Kiprah Kota Pontianak di tingkat nasional terus menunjukkan hasil yang patut diperhitungkan. Salah satunya diraih Puskesmas Alianyang sebagai terbaik ketiga dalam lomba pencapaian KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) kategori Klinik KB Pemerintah Tingkat Nasional Wilayah Luar Jawa-Bali tahun 2012. “Puskesmas Alianyang paling banyak melayani MKJP berupa intra uterine device (IUD) atau lebih dikenal masyarakat dengan spiral yakni lebih kurang 30 persen,” ujar Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Anak dan KB (BPMPAKB) Kota Pontianak, Dharmanelly usai penyerahan penghargaan kepada Puskesmas Alianyang, Senin (23/7) di halaman Dinas Kesehatan Kota Pontianak.
            Diakui Dharmanelly, akseptor KB di Kota Pontianak masih didominasi pil dan suntik. Namun demikian, untuk meningkatkan MKJP IUD, pemerintah menerapkan pemasangan IUD post partum melalui jaminan persalinan (jampersal). “Jadi begitu setelah melahirkan, langsung kita pasangkan IUD. Kalau yang sebelumnya kan tunggu 40 hari pasca melahirkan baru dipasang. Dikuatirkan askeptor berubah pikiran dan tidak mau memasang IUD,” timpalnya.
            Post partum adalah kondisi dimana seorang ibu pasca melahirkan atau lebih dikenal dengan nifas. Pada masa ini adalah saat pemulihan kembali, mulai dari persalinan kembali sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil. “Melalui MKJP post partum kita harapkan peserta KB IUD semakin meningkat,” harapnya.
            Dia juga berharap, puskesmas-puskesmas lainnya bisa mencontoh Puskesmas Alianyang, bahkan lebih baik lagi sehingga nantinya bisa saja meraih peringkat kedua atau bahkan pertama untuk tingkat nasional.
            Sementara itu, Kepala Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) Puskesmas Alianyang, Nuzulisa mengungkapkan, kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu unggulan layanan puskesmas yang dipimpinnya ini. “Salah satunya itu adalah program KB, kita memiliki klinik sendiri dan didukung juga dengan adanya Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (poned), pelayanan untuk rumah bersalin. Semuanya cukup berjalan dengan baik,” papar Nuzulisa.
            Dia menjelaskan, dalam program jampersal juga disertakan IUD pasca salin yang menjadi unggulan Puskesmas Alianyang. “Ini yang berbeda dengan klinik KB lainnya di instansi pemerintah di Kota Pontianak. Mungkin itu yang menjadi unggulan dan diusulkan ke pusat hingga mendapat predikat terbaik ketiga lomba pencapaian KB MKJP tingkat nasional,” terangnya.
            Menurut dia, bagi peserta jampersal diwajibkan memasang IUD paska salin langsung setelah melahirkan di Puskesmas Alianyang. Dengan begitu, capaian IUD paska salin di Puskesmas Alianyang paling tinggi dibandingkan dengan puskesmas lainnya. Penerapan jampersal IUD paska salin dimulai sejak tahun 2011 hingga saat ini. (jim)

Followship

 
 

© Bluberry Template Copyright by Kota Pontianak

Template by Blogger Templates | Blog-HowToTricks