Bangun Akhlak Dan Keimanan Anak Sejak Dini


Porseni Raudhatul Athfal se Kota Pontianak

            Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA), Sabtu (9/4) untuk pertama kalinya menggelar Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) untuk tingkat Raudhatul Athfal (RA) atau Taman Kanak-kanak (TK) Islam se Kota Pontianak. RA merupakan sekolah setingkat TK dibawah naungan Kementerian Agama. Porseni RA ini dibuka oleh Wakil Walikota Pontianak, Paryadi di halaman Tsanawiyah 2, Jalan Prof M Yamin.
            Paryadi berharap, kegiatan Porseni yang merupakan pertama kalinya digelar di Kota Pontianak ini tidak hanya pada momentum ini saja tetapi tetap berlanjut kedepannya. “Jangan sampai ini menjadi yang pertama dan terakhir tetapi terus berlanjut. Dan kita berharap Porseni ini menjadi wahana silaturrahmi antar sekolah, antar RA dan guru-gurunya,”  ujar Paryadi.
            Porseni menurut dia tidak hanya merupakan ajang hiburan tetapi juga mendidik anak-anak sejak dini dengan semangat kebersamaan dan silaturrahmi. “Saya yakin Raudhatul Athfal sebagai institusi yang menciptakan anak-anak yang berkualitas. Bukan hanya membangun kualitasnya tetapi juga membangun akhlak dan keimanan anak-anak kita,” ungkapnya.
            Paryadi yakin RA merupakan institusi yang sudah terjamin dalam membangun akhlak dan keimanan anak-anak sejak dini. “Tinggal bagaimana kita memberikan perhatian kepada anak-anak ini, selain di lingkungan sekolah juga di lingkungan luar sekolah,” jelas dia.
            Dia juga mengingatkan kepada para orang tua siswa untuk menjaga anak-anaknya terhadap media telekomunikasi dan informasi yang sangat vulgar dan gampang ditonton anak-anak yang bisa mempengaruhi cara berpikir dan cara membangun kedewasaan anak-anak.
            Sementara itu, Ketua Panitia, Suparman mengatakan, peserta Porseni ini diikuti oleh 412 peserta dari 14 RA. “Ada tujuh cabang perlombaan diantaranya lomba menari, menyanyi, senam, hafalan surah pendek, adzan dan lainnya,” katanya.
            Untuk meningkatkan prestasi siswa dalam kegiatan Porseni ini, pihaknya telah menyediakan hadiah berupa piala dan uang sebagai stimulus bagi sekolah masing-masing agar prestasinya ditingkatkan. (jm)
           

Penghijauan Berikan Manfaat Bagi Kehidupan


Penanaman Pohon Bersama

            Penghijauan di perkotaan merupakan salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam menangani krisis lingkungan. Begitu pentingnya sehingga penghijauan sudah merupakan program nasional yang dilaksanakan di seluruh Indonesia.  Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Pontianak bekerja sama dengan Bank Kalbar, PT (Persero) Perkebunan Nusantara (PTPN) XIII dan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Sabtu (9/4) pagi, menggelar penanaman pohon bersama di Jalan Gajah Mada. Penanaman pohon untuk penghijauan ini dilakukan oleh Wakil Walikota Pontianak, Paryadi, Wakapolda Kalbar, Kombes Polisi Syafarudin, serta dari PHRI, Bank Kalbar dan PTPN XIII. Lokasi penanaman pohon dilakukan di median Jalan Gajah Mada, Tanjungpura dan Jalan Ahmad Yani.
            Menurut Paryadi, penanaman pohon ini dilakukan karena kawasan Jalan Gajah Mada  dan Jalan Tanjungpura sangat gersang dan tidak ada penghijauan. “Kita ingin mengubah itu dan mengajak masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam melakukan penghijauan di kawasan tersebut,” ujar Paryadi.
            Untuk menggugah partisipasi masyarakat, Pemkot mengundang masyarakat di kawasan itu untuk ikut dalam kegiatan penanaman pohon bersama ini. Paryadi berharap, penanaman pohon ini tidak hanya pada saat momentum ini saja, akan tetapi masyarakat diharapkan melakukannya atas inisiatif sendiri. “Nantinya kita akan surati pemilik-pemilik toko di kawasan Jalan Gajah Mada untuk menjaga dan melakukan penanaman pohon atau penghijauan di kawasan itu,” tuturnya.
            Dia menambahkan, dengan adanya penghijauan, diharapkan bisa memberikan manfaat lingkungan sebesar-besarnya kepada penduduk kota dalam kegunaan proteksi, estetika serta rekreasi khusus lainnya.
            Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Pontianak, Utin Sri Lena menuturkan, kegiatan penghijauan ini dalam rangka menunjang atau mendukung program nasional di mana Kota Pontianak ini sebagai paru-parunya Kalimantan Barat. “Jadi kita akan lakukan penghijauan di Kota Pontianak ini dan akan kita tata secantik mungkin sehingga taman ini juga sebagai bagian Ruang Terbuka Hijau,” jelasnya.
            Selain itu, lanjut dia, manfaat penghijauan ini bagi masyarakat yakni sebagai penghasil oksigen sehingga dengan meningkatkan penghijauan di perkotaan berarti dapat mengurangi CO2 atau polutan lainnya yang berperan terjadinya efek rumah kaca atau gangguan iklim.  “Satu pohon dewasa saja bisa menghasilkan oksigen bagi dua orang dewasa,” terang dia.
            Utin mengungkapkan, taman yang ada di kawasan Jalan Ahmad Yani akan direvisi sehingga taman itu lebih indah dan enak dipandang mata. “Kita juga akan menjadikan Jalan Tanjungpura dan Gajah Mada sebagai kawasan yang tanaman pohon-pohonnya tumbuh dengan subur namun tidak menimbulkan kerawanan bagi masyarakat, tetapi justru memberikan manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.
            Dia pun berharap penghijauan ini tidak sekedar seremonial saja tetapi pohon-pohon yang telah ditanam pada hari ini tetap terus dipelihara dan dijaga. Untuk itu, dia mengajak masyarakat untuk berpartisipasi menjaga dan memelihara pohon-pohon yang telah ditanam.
            Adapun partisipasi yang diberikan oleh Bank Kalbar, PTPN XIII dan PHRI bantuan berupa bibit tanaman dengan berbagai jenis seperti pohon pucuk merah, angsana dan lainnya dengan jumlah keseluruhan kurang lebih 700 tanaman. (jm)

Tanggung Jawab Terhadap Aset Negara


Tahun Depan Mobil Dinas Hanya Untuk SKPD Tertentu

            Untuk efisiensi anggaran, Walikota Pontianak, Sutarmidji meminta untuk mengkaji serta mengevaluasi dalam penggunaan mobil dinas. “Saya minta dikaji kembali mulai tahun depan kalau perlu SKPD, Kepala SKPD hanya tertentu saja yang menggunakan mobil dinas, yang lainnya tidak perlu menggunakan mobil dinas. Kita beri biaya transport, berapa yang layak, berapa yang ideal dan berapa yang efisien,” ujar Sutarmidji pada acara penandatanganan penetapan kinerja pemerintah kota dan SKPD di lingkungan Pemkot Pontianak, Selasa (29/3) di aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Kantor Walikota Pontianak.
            Dia menilai, masih kurangnya tanggung jawab terhadap mobil dinas yang digunakan oleh pejabat di jajaran pemerintahannya. “Saya justru karena garasi tidak muat, mobil pribadi saya simpan di luar garasi sedangkan mobil dinas saya simpan di dalam garasi. Ini saya lakukan sebagai bentuk tanggung jawab saya terhadap mobil dinas,” jelas dia.
            Sutarmidji prihatin, ada mobil dinas yang baru berusia dua tahun tapi sudah penyok di sana sini. “Bagaimana tanggung jawab saudara baru pada tataran mobil dinas saja seperti itu. Itu juga bukan tidak saya nilai, saya lihat bagaimana tanggung jawab kita terhadap itu,” ucapnya prihatin.
            Untuk itu, dia meminta kepada jajarannya untuk memiliki tanggung jawab terhadap aset negara termasuk mobil dinas yang digunakan. Hal ini sebagai bentuk kinerja, kepedulian dan menunjukkan karakter seseorang terhadap tanggung jawabnya. “Makanya apa yang diamanahkan kepada kita, peliharalah barang itu seperti milik kita sendiri, peliharalah semampu kita,” pungkasnya. (jm)

Jangan Remehkan Disposisi Mewakili


Walikota Pontianak, Sutarmidji, merasa prihatin karena ada pejabat di jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak yang mengabaikan disposisi untuk mewakili dirinya menghadiri undangan maupun rapat. “Ini baru satu hal kecil tapi jangan dianggap enteng karena dari situlah bisa membuat koordinasi jadi tidak baik,” ujar Sutarmidji pada acara penandatanganan penetapan kinerja pemerintah kota dan SKPD di lingkungan Pemkot Pontianak, Selasa (29/3) di aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Kantor Walikota Pontianak.
            Dia mengungkapkan, dalam menilai hasil kerja seseorang, dirinya tidak hanya menilai berdasarkan laporan-laporan saja akan tetapi penilaian yang dilakukannya secara komprehensif.
            Sutarmidji mengakui, dirinya pernah didatangi oleh salah satu pejabat di jajaran pemerintahannya untuk menanyakan kenapa dia berkesimpulan bahwa pejabat yang bersangkutan tidak berada di tempat khususnya pada hari Jum’at, Sabtu dan Minggu dan siapa yang telah memberitahukan kepada dia bahwa pejabat tersebut tidak berada di tempat pada hari-hari tersebut. “Saya bilang, tidak ada yang melapor. Kalau anda tidak percaya, tanya ajudan saya. Dalam catatan saya, delapan kali saya minta Bapak mewakili saya tapi yang Bapak lakukan cuma dua kali, yang enam Bapak wakilkan lagi kepada orang lain,” ungkapnya.
            Dia menambahkan, dirinya selalu mengecek siapa yang hadir, apakah yang hadir pejabat yang diminta untuk mewakilinya atau diwakilkan lagi kepada orang lain. “Dan ternyata orang lain yang hadir. Saya cek lagi siapa yang hadir, kebetulan kegiatan itu Jum’at, Sabtu dan Minggu. Kesimpulan saya, Jum’at, Sabtu, Minggu Bapak tidak ada di tempat sehingga saya tidak mau lagi mendisposisikan Bapak untuk mewakili saya ketika Jum’at, Sabtu, Minggu. Kan rasional saya berpikir seperti itu, jadi tidak ada yang melapor,” tegas dia.
            Sutarmidji menegaskan, yang boleh mendisposisikan kembali untuk mewakilkan kepada siapapun hanya Walikota dan Wakil Walikota. “Artinya kalau Pak Wakil saya minta mewakili namun beliau tidak sempat, beliau boleh mendisposisikan ke orang lain. Tapi kalau pada tataran Asisten, tataran Sekda, kembalikan lagi kepada yang memberi disposisi. Jangan saudara pandai-pandai mendisposisi kepada siapapun,” ucapnya mengingatkan kepada jajarannya. (12)

Followship

 
 

© Bluberry Template Copyright by Kota Pontianak

Template by Blogger Templates | Blog-HowToTricks