Utusan Kota Pontianak Raih Duta Terdisiplin

Kendati utusan Kota Pontianak yang mengikuti Lomba Dokter Kecil Mahir Gizi Tingkat Nasional tidak meraih peringkat terbaik, namun Ananda Khalif Pramudya Gibran, siswa SD Negeri 03 Kecamatan Pontianak Selatan ini berhasil meraih penghargaan sebagai Duta Terdisiplin dalam lomba itu. “Saya lebih senang dia mendapatkan penghargaan peserta paling disiplin karena ini merupakan suatu parameter untuk menunjukkan anak-anak kita ini bisa tampil disiplin seperti itu,” ujar Walikota Pontianak, Sutarmidji, Jum’at (17/2) usai menyerahkan penghargaan kepada beberapa anak yang menjadi peserta Lomba Dokter Kecil Mahir Gizi Tingkat Nasional yang digelar bulan Januari lalu.
            Disiplin, menurut dia, sangat penting karena merupakan modal dasar dalam melakukan segala hal sehingga apa yang diharapkan bisa terlaksana dengan baik. “Jadi kita mendorong kepada anak-anak kita, seluruh pegawai untuk terus mendisiplinkan diri. Tanpa disiplin, mustahil kita bisa melakukan pekerjaan yang sangat banyak ini dengan cepat, teratur serta terarah,” katanya.
            Kedepannya, Sutarmidji berharap ada anak-anak Kota Pontianak yang bisa meraih banyak penghargaan, baik itu terdisiplin, tercerdas, terbaik dan lainnya. “Dalam lomba apapun kita berupaya menjadi yang terbaik. Yakinkan pada diri kita bahwa anak-anak kita bisa, kemampuan intelektual dari anak-anak Pontianak itu tidak kalah dengan anak-anak manapun di Indonesia ini dan saya yakin itu,” ucapnya optimis.
            Dia juga menargetkan, dalam ujian nasional ini harus ada yang masuk sepuluh besar dari Kota Pontianak.  Jika tidak, maka harus ada evaluasi besar-besaran untuk meraih sepuluh besar itu. “Itu parameter untuk tolok ukur pendidikan kita, kita kan sudah mengarah wajib belajar 12 tahun, infrastruktur pendidikan relatif baik. Nah, masa’ sih kita kalah dengan daerah lain,” pungkasnya.
Senada dengan Walikota, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pontianak, Mulyadi mengungkapkan rasa senangnya karena utusan Kota Pontianak dalam Lomba Dokter Kecil Mahir Gizi Tingkat Nasional berhasil meraih penghargaan sebagai Duta Terdisiplin. “Berarti secara tidak langsung itu wujud pendidikan karakter pada anak-anak ini sudah tertanam,” timpalnya.
Mulyadi menilai, karakter yang ada pada anak-anak merupakan perilaku teladan yang patut dicontoh sehingga memotivasi anak-anak lainnya untuk bisa menerapkan perilaku disiplin pada dirinya masing-masing.
 Sementara itu, Duta Terdisiplin Lomba Dokter Kecil Mahir Gizi Tingkat Nasional, Ananda Khalif Pramudya Gibran, mengatakan dirinya tidak pernah menyangka akan terpilih sebagai duta terdisiplin dalam lomba itu karena apa yang dilakukan saat mengikuti lomba sudah menjadi kebiasaannya di rumah. “Saya hanya mengikuti apa yang sudah ditetapkan oleh LO, kapan saat harus berkumpul dan peraturan-peraturan lainnya,” pungkasnya. (jm)

Tanggung Jawab Mutlak Jika Ada Kerugian Negara

Walikota Pontianak, Sutarmidji minta kepada seluruh aparatur jajaran Pemkot Pontianak terutama kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) beserta jajarannya yang diberikan kewenangan untuk mengelola keuangan daerah hendaknya bisa mengelola keuangan daerah itu dengan baik dan mengupayakan tidak ada kerugian negara setiap audit yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). “Saya ingatkan, apabila ada kerugian negara maka saudara harus bertanggung jawab secara mutlak karena tidak bisa tanggung jawab itu dipindahkan kepada orang lain,” ujarnya saat apel gabungan di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Jum’at (17/2) pagi di halaman Kantor Walikota.
            Seluruh jajaran SKPD Pemkot Pontianak diminta untuk melaksanakan pakta integritas yang merupakan salah satu alat yang dikenalkan oleh Transparansi Internasional yang bertujuan untuk mencegah korupsi, kolusi, nepotisme dalam kontrak-kontrak pemerintah guna menuntaskan good governance khususnya dalam bidang pengadaan barang dan jasa. “Saya minta saudara Sekretaris Daerah beserta jajaran mempersiapkan pada tanggal 22 Februari ini, Insya Allah akan ada seminar dan pencanangan Pontianak sebagai zona bebas korupsi,” katanya.
            Dia menjelaskan, seluruh jajaran Pemkot Pontianak harus memahami perihal pengelolaan keuangan daerah, kepala daerah bukan sebagai pengelola keuangan daerah. “Kewenangan yang ada pada kepala daerah sebagai penanggung jawab dalam keuangan daerah sudah didelegasikan kepada Sekretaris Daerah dan kepada seluruh kepala SKPD. Tidak ada pengeluaran uang Pemerintah Kota itu dengan persetujuan kepala daerah, tidak ada satu pun,” tegas Sutarmidji.
            Jika ada penyimpangan dalam pengelolaan keuangan, lanjut dia, yang dituding bukan kepala daerah dulu melainkan yang bertanggung jawab yakni bendahara dan kepala SKPD. “Itu yang harus saudara pahami. Saya berharap ini dilaksanakan betul-betul dengan baik, mudah-mudahan amanah ini bisa kita laksanakan dengan baik,” harapnya.
            Kepada SKPD yang memberikan pelayanan kepada masyarakat, Walikota minta SKPD itu memberikan pelayanan yang semakin hari semakin cepat karena pelayanan yang cepat berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Kota ini kalau kita tidak memberikan pelayanan semakin hari semakin cepat, maka PAD tidak akan meningkat begitu cepat,” ungkapnya. (jm)
           
           

Pemberitaan Pers Harus Mampu Berikan Solusi

Pemberitaan pers terkait konflik antara individu maupun pihak-pihak lainnya, dinilai Walikota Pontianak, Sutarmidji hendaknya harus mampu memberi dampak terhadap penyelesaian permasalahan tersebut. “Bukan malah sebaliknya memanas-manasi, tetapi pemberitaan pers itu sendiri ada solusi, ada pencerahan agar pertentangan maupun perbedaan pendapat itu bisa selesai dengan baik dan tidak semakin meruncing,” katanya usai apel dalam rangka Hari Pers Nasional, Jum’at (17/2) di halaman Kantor Walikota.
            Menurut Sutarmidji, selama ini pers sudah mengambil peranan sangat penting dalam pembangunan dan perkembangannya cukup pesat. Pers dinilainya merupakan alat kontrol sosial yang sangat efektif dalam tatanan kehidupan pemerintahan yang lebih baik. “Pers dapat memberikan peran yang sangat besar bagi tatanan kehidupan pemerintahan yang lebih baik. Good governance atau tata kelola pemerintahan yang baik bisa terwujud dengan pers bisa memberikan pencerahan, masukan, kritikan terhadap apa yang dilakukan oleh aparatur penyelenggara pemerintahan,” tutur dia.
            Khusus di Kota Pontianak, dia mengakui peran pers sudah sangat baik dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik sehingga para pelaku dan penyelenggara pemerintahan selalu merasa ada pengawasan yang ketat dari masyarakat yang bisa diwakili oleh pers. “Alhamdulillah, Pontianak beberapa tahun terakhir banyak sekali penghargaan yang kita dapat dan itu semua tidak lepas dari peran pers untuk pemberitaan,” ungkapnya.
            Melalui pers atau media, diakui Sutarmdiji, sangat membantu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan cepat karena informasi atau keluhan masyarakat yang disampaikan melalui media bisa langsung ditangani secara cepat oleh instansi maupun SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak. “Ketika mungkin masyarakat mengadu melalui saluran telepon yang sudah disiapkan, tidak mendapat respon dengan cepat. Tetapi ketika itu diberitakan pers dan pada hari itu juga dimuat, hari itu juga mereka turun ke lapangan. Jadi, peran pers sangat besar di dalam memperbaiki tata kelola pemerintahan ini,” paparnya.
            Dia berharap, peran pers di Kota Pontianak terus ditingkatkan dengan melakukan kontrol sosial semaksimal dan seefektif mungkin. (jm)

Tanamkan Tauladan Rasulullah Sejak Dini

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW terkandung pengertian dan penghayatan mendalam serta mendasar terhadap kualitas dan kuantitas amalnya. Untuk menanamkan nilai-nilai tauladan Nabi Muhammad SAW, khususnya terhadap generasi muda, Pengurus Daerah Wanita Islam Kota Pontianak menggelar berbagai perlombaan yang dirangkaikan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Minggu (12/2) di aula rumah jabatan Wakil Walikota Pontianak. Perlombaan yang digelar yakni lomba mewarnai kaligrafi dan lomba hafalan surah pendek untuk tingkat TK dan PAUD, serta lomba adzan dan ceramah untuk tingkat SLTA.
            Wakil Walikota Pontianak, Paryadi menyambut baik digelarnya perlombaan ini sebagai upaya menanamkan nilai-nilai yang patut ditauladani dari Rasulullah, khususnya bagi generasi penerus bangsa. “Sudah seharusnyalah kita menanamkan sejak dini nilai-nilai tauladan Nabi Muhammad SAW untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan generasi muda Islam,” ujar Paryadi.
            Dia berharap, melalui kegiatan ini generasi muda Islam termotivasi untuk mencontoh dan menauladani kepribadian Nabi Muhammad SAW serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. “Saya berharap dengan kegiatan perlombaan ini dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dapat membentuk karakter anak sejak dini sehingga mereka mampu memfilter hal-hal negatif dalam pergaulan sehari-hari,” harapnya.
            Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara, Uliyah Hidayati, menuturkan, lomba ini merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh organisasi Wanita Islam sebagai momentum untuk membuat target keinsafan dari kemungkaran dan peningkatan untuk kema’rufan dalam berbagai aspek kehidupan. “Kita berharap generasi muda Islam bisa membendung hal-hal negatif akibat dampak yang ditimbulkan dari perkembangan zaman,” tuturnya.
            Menurut Uliyah, kegiatan perlombaan ini diikuti 330 peserta yang terdiri dari untuk tingkat TK dan PAUD, lomba mewarnai kaligrafi sebanyak 150 peserta, lomba hafalan surah pendek 130 peserta. Sedangkan untuk tingkat SLTA terdiri dari lomba adzan 20 peserta dan lomba ceramah 30 peserta. (jm)
           

Followship

 
 

© Bluberry Template Copyright by Kota Pontianak

Template by Blogger Templates | Blog-HowToTricks