Sinergisitas PKK Wujudkan Keberhasilan Program KB

PKK sebagai salah satu organisasi yang memiliki ruang lingkup cukup luas, mulai dari tingkat kota hingga tingkat kecamatan dan kelurahan bahkan hingga rumah tangga, dinilai sebagai salah satu wadah untuk memperkuat dan membangun kerja sama dalam melaksanakan program Keluarga Berencana (KB). “Tujuan dilakukannya kerja sama program KB dengan Tim Penggerak PKK Kota Pontianak yakni untuk mempermudah sampainya informasi mengenai program KB kepada masyarakat bahkan hingga tingkat rumah tangga dan warga,” ujar Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Anak dan KB (BPMPAKB) Kota Pontianak, Dharmanelly, saat mengawali kegiatan sosialisasi revitalisasi program KB melalui sinergi antar lembaga menuju tercapainya Millennium Development Goals 2015, Kamis (26/1) di Hotel Mercure. Kegiatan sosialisasi ini merupakan kerja sama Advance Family Planning (AFP) dengan BPMPAKB Kota Pontianak dan TP PKK Kota Pontianak.
            Dikatakan Dharmanelly, manfaat dari program KB ini diharapkan mampu menekan laju pertumbahan penduduk sehingga jumlah penduduk akan berimbang antara jumlah penduduk yang lahir dan meninggal dunia.
            Menurut dia, keberhasilan program KB ini akan tercapai apabila mendapat dukungan semua pihak, baik itu dari kalangan masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat, juga tak kalah pentingnya peranan kader-kader Tim Penggerak (TP) PKK Kota Pontianak yang mampu menjangkau hingga tingkat rumah tangga. “Oleh karena itulah kami melakukan kerja sama dengan TP PKK Kota Pontianak dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, baik tingkat kecamatan, kelurahan, hingga rumah tangga dan warga,” tuturnya.
            Ketua TP PKK Kota Pontianak, Lismaryani Sutarmidji mengatakan, dengan digelarnya sosialisasi ini diharapkan warga Kota Pontianak ikut mendukung pelaksanaan program KB ini. ‘Makanya kami mengundang anggota TP PKK, khususnya pokja empat dari kecamatan dan kelurahan, setelah sosialisasi ini mereka bisa menyebarluaskan informasi ini di wilayah kerjanya masing-masing,” ungkap Lismaryani.
            Dia menilai, kesadaran warga Kota Pontianak dalam mengikuti program KB cukup meningkat. Diharapkan dengan sosialisasi ini masyarakat bisa menerapkan program KB di lingkungan keluarganya dengan memiliki anak tidak lebih dari dua atau dua anak cukup.
            Sementara itu, Sekretaris Eksekutif AFP, Mayun Pudja menjelaskan, AFP merupakan advokasi dalam menyampaikan informasi dan memberikan motivasi kepada pengambil keputusan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dalam rangka mencapai tujuan program. “AFP ini menggerakkan advokasi sedikit lebih spesifik yakni inisiatif advokasi berdasarkan data dan fakta dalam hal ini untuk merevitalisasi program KB,” terangnya.
            Mayun menambahkan, advokasi ini sebagai upaya untuk meningkatkan pendanaan program KB. Selain itu juga untuk meningkatkan komitmen kebijakan dari pemerintah daerah dalam melaksanakan program KB di daerahnya.
            AFP dibentuk untuk membantu negara berkembang mencapai akses yang luas terhadap kesehatan reproduksi. AFP ini didukung oleh the Bill and Melinda Gates Institute for Population and Reproductive Health dan the David and Lucile Packard Foundation.
            Salah seorang peserta sosialisasi, Jamilah menuturkan dirinya sebagai anggota PKK sangat mendukung program KB ini dengan ikut menyebarluaskan informasi kepada masyarakat akan pentingnya program KB sehingga masyarakat sadar dan ikut mensukseskan program KB. (jm)

Jadilah Generasi Muda Berkarakter

Sebanyak 20 unit tempat sampah organik dan anorganik, 5 unit gerobak arco dan  2 unit komposter, Selasa (24/1) diserahkan oleh Bank Mandiri sebagai Corporate Social Responsibility (CSR) kepada SMA Negeri (SMAN) 4 Pontianak. Bantuan ini merupakan bantuan hibah program Bina Lingkungan Bank Mandiri sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Bantuan ini diserahkan langsung oleh Manager Bank Mandiri Pontianak, Agus Yana kepada Kepala Sekolah SMAN 4 Pontianak, Fatmawati dan disaksikan oleh Walikota Pontianak, Sutarmidji.
            Dalam kesempatan itu, Sutarmidji minta kepada kepala sekolah untuk memperhatikan murid-muridnya agar menjadi generasi muda yang berkarakter. “Kalau sekolah tidak peduli dengan lingkungan, anak didiknya juga akan tumbuh menjadi anak yang berkarakter tidak peduli dengan lingkungan,” tutur Sutarmidji.
            Dia menilai, menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang baik tidak hanya SDM yang asal memahami ilmu pengetahuan dan pintar saja, melainkan juga harus punya karakter yang baik, berwawasan lingkungan dan lain sebagainya. “Nah, kalau sekolah sudah mampu mendidik anaknya untuk peduli terhadap lingkungan, maka semakin mendekatkan pada karakter dasar manusia yakni kejujuran. Kalau karakter dasar itu sudah hilang, akan hancur semua,” paparnya.
            Dia juga minta agar lingkungan SMAN 4 ini ditanami pohon-pohon yang mempunyai daya serap terhadap karbondioksida. Selain itu, penanaman pohon atau penghijauan juga berdampak pada pengurangan pemanasan global. “Jangan hanya asal tanam. Harusnya di dalam halaman ini ditanami pohon trembesi karena bisa bertahan seratus tahun,” ungkap Sutarmidji.
            Sementara itu, Manager Bank Mandiri Pontianak, Agus Yana, mengatakan, kegiatan Mandiri Bina Lingkungan ini merupakan salah satu implementasi CSR dari Bank Mandiri yaitu kemandirian edukasi dengan ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. “Antara lain melalui perbaikan kualitas sarana pendidikan, perluasan kesempatan belajar serta pemberian edukasi kepada pelajar dan mahasiswa,” ujarnya.
Dia berharap, kegiatan ini mendapat dukungan dari semua pihak dan akan membawa hasil yang lebih bernilai dan bermanfaat bagi semua.
Kepala Sekolah SMAN 4, Fatmawati menyambut baik adanya bantuan Mandiri Bina Lingkungan ini karena manfaatnya sangat besar bagi sekolah yang terpilih sebagai sekolah Adiwiyata tingkat nasional pada tahun 2011. “Bantuan ini manfaatnya sangat besar bagi kami dalam rangka mewujudkan kembali impian kami terpilih menjadi sekolah Adiwiyata,” ungkapnya.
Kendati tidak mudah untuk terpilih menjadi sekolah Adiwiyata tingkat nasional, lanjut dia, namun dengan komitmen dan dukungan semua pihak termasuk stakeholder di SMAN 4, diyakininya lingkungan merupakan satu diantara yang harus dikembangkan di sekolah ini. “Karena kami yakin akan ada korelasi antara lingkungan dengan prestasi yang ada di sekolah ini, baik prestasi akademik maupun non akademik,” jelasnya.
Selain terpilih sebagai sekolah Adiwiyata tahun 2011 lalu, prestasi SMAN 4 di bidang lingkungan juga berhasil meraih juara dua kepala sekolah berwawasan lingkungan tingkat nasional. (jm)

Followship

 
 

© Bluberry Template Copyright by Kota Pontianak

Template by Blogger Templates | Blog-HowToTricks