Maknai Kemerdekaan Dengan Rasa Tanggung Jawab

Upacara Bendera Peringatan HUT RI ke 66

            Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke 66 di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, diperingati dengan menggelar upacara bendera di lapangan Keboen Sajoek Pontianak, Rabu (17/8). Upacara selain dihadiri pegawai negeri sipil (PNS) Pemkot, veteran, pelajar, mahasiswa dan ormas, juga dihadiri seluruh jajaran pejabat Pemkot, DPRD Kota Pontianak, Muspida dan undangan lainnya. Upacara berjalan penuh khidmat. Walikota Pontianak, Sutarmidji, bertindak selaku pembina upacara.
            Menurut Sutarmidji, peringatan HUT RI ke 66 ini perlu dimaknai dengan memiliki rasa tanggung jawab terhadap amanah yang sudah diembankan dalam mengisi kemerdekaan. “Yaitu dengan membawa masyarakat lebih sejahtera,” ujar Sutarmidji.
            Dia berharap warga Kota Pontianak semakin hari kehidupannya lebih sejahtera dan masyarakatnya hidup damai dan tentram. “Itu harapan kita dalam merenungi 66 tahun kemerdekaan ini,” katanya.
            Terkait pidato kenegaraan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dalam rangka HUT RI Ke-66 yang meminta kepala-kepala daerah agar menghemat anggaran, Sutarmidji dengan tegas mengatakan pihaknya sudah lebih dulu melakukan penghematan anggaran dengan merubah anggaran belanja langsung dengan tidak langsung. “Makanya sekarang kan sudah berubah, anggaran belanja langsung dengan tidak langsung sekarang sudah lebih banyak anggaran belanja tidak langsung,” tukasnya.
            Midji menilai, Pemkot sudah sangat baik dalam penggunaan anggaran jika tidak ada dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan sertifikasi guru. “Sebenarnya kalau tidak ada BOS dan sertifikasi guru, kita itu sudah sangat baik antara 45 hingga 55 persen. Idealnya 40 – 60. Namun kita selalu berupaya memperbaiki ini,” ungkapnya.
            Dia menambahkan, Pemkot sudah melakukan seperti apa yang diarahkan Presiden RI dalam pidatonya, termasuk penghematan anggaran, fokus pada penanganan masalah kemiskinan, pendidikan, kesehatan dan lainnya.
            Selain upacara penaikkan bendera dalam rangka peringatan HUT RI ke 66 ini, juga dilakukan upacara penurunan bendera pada sore harinya. (jm)

Gang Rhamadan Siapkan Enam Meriam Karbit Raksasa

Seperti sudah menjadi tradisi dan budaya setiap tahunnya meriam karbit raksasa kembali akan meramaikan perayaan malam Lebaran atau hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriyah. Seperti halnya yang dilakukan remaja Gang Rhamadan di Jalan Imam Bonjol Pontianak Kelurahan Bansir Laut, tahun ini menyediakan 6 buah meriam karbit raksasa yang siap menggetarkan malam lebaran di tepian Sungai Kapuas Kota Pontianak.
Menurut Ketua Panitia Meriam Karbit  Gang Rhamadan, Agus Alatas menjelaskan, sejauh ini seluruh panitia tengah mempersiapkan pembuatan meriam. “Dimana ada empat meriam tahun lalu yang masih layak untuk digunakan sementara dua meriam lagi saat ini masih dalam tahap proses pembuatan,” ujarnya.
 Agus menjelaskan, proses pembuatan meriam raksasa ini terbilang cukup rumit karena kayu berbentuk balok berbahan mabang, bengkirai  atau pohon asam akan dibelah untuk dibuang isinya.  “Kemudian kayu yang telah di belah akan diikat menggunakan tali rotan dan disikat hingga menjadi bersih untuk finishing terakhir dicat dengan warna yang menarik,” tambahnya.
Agus juga mengajak kepada seluruh masyarakat Kota Pontianak dan sekitarnya untuk bersama-sama merayakan malam lebaran dengan menghadiri tradisi meriam karbit raksasa ini karena di tahun ini pihaknya akan mengemas sedikit berbeda pada acara tersebut. “Rencananya akan dimeriahkan dengan pembagian doorprize dan hiburan-hiburan menarik lain serta yang utama tentunya pengunjung diperbolehkan untuk membunyikan meriam karbit raksasa,” tukas Agus.
Dia pun berharap dengan adanya meriam karbit ini akan mempererat tali silahturahmi antara remaja dengan warga Gang Rhamadan khususnya dan seluruh masyarakat Kota Pontianak pada umumnya. Selain itu, dirinya juga meminta kepada semua pihak untuk memberikan dukungan agar kegiatan ini bisa berjalan lancar dan sukses. (jm)

Sayembarakan Penangkap Koordinator Pengemis

Maraknya pengemis-pengemis impor yang berdatangan ke Kota Pontianak, telah membuat Walikota Pontianak, Sutarmidji gerah. Pasalnya, meskipun mereka sudah dikembalikan ke daerah asalnya, bahkan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak telah berkali-kali menyurati bupatinya, namun tak membuat mereka jera untuk kembali mengemis di Kota Pontianak ini. Untuk itu, Walikota berencana menjanjikan hadiah bagi yang bisa menemukan dalang atau koordinator dari pengemis ini. “Kita sedang mencari pelakunya, nanti mau saya sayembarakan siapa yang bisa menangkap dalang atau koordinator pengemis ini akan kita kasi upah,” ungkapnya.
Sutarmidji menolak jika dikatakan pengemis yang ada di Kota Pontianak bertambah banyak. “Pengemis-pengemis yang terjaring ini, orangnya itu-itu saja. Ini kan umumnya para pendatang semua, bukan asli penduduk kota,” ujar Sutarmidji usai berdialog dengan beberapa pengemis yang terjaring razia Satpol PP, Selasa (16/8) sore di Kantor Satpol PP Kota Pontianak.
            Sedikitnya 19 orang pengemis yang terjaring razia, terdiri dari 9 orang perempuan, 7 orang laki-laki dan anak-anak sebanyak 3 orang. Mereka terjaring razia saat beroperasi diperempatan lampu merah Jalan Pahlawan – Imam Bonjol, Jalan Gajah Mada dan Jalan Ahmad Yani. Mereka umumnya berasal dari daerah Jawa Timur.
            Kepada salah seorang pengemis, dia mengarahkan Kepala Satpol PP untuk mencarikan pekerjaan bagi perempuan setengah baya yang kesehariannya mengemis ini, misalnya mencuci piring di rumah makan atau restoran. “Mereka kan bisa diberdayakan di sana sehingga mereka mempunyai pekerjaan untuk menafkahi keluarga,” pungkasnya.
            Bagi pengemis yang masih anak-anak, Pemkot akan memberdayakan agar mereka tetap bersekolah. “Di lingkungan masjid sini (Kantor Walikota, red.), ada dua orang anak yang kita bina untuk menyemir sepatu tapi hanya khusus hari Jum’at saja, namun mereka tetap sekolah. Seperti itulah nanti kita bina,” pungkasnya.
Dia juga menghimbau warga Kota Pontianak untuk tidak memberikan apapun kepada para pengemis karena hal ini berdampak semakin menjamurnya pengemis di kota ini. “Dalam benak mereka, orang-orang Kota Pontianak ini darmawan sehingga mereka mengajak pengemis lainnya berbondong-bondong ke Kota Pontianak,” tukasnya.
Bahkan pernah, dirinya menanyakan langsung kepada seorang pengemis yang mengakui memiliki istri tiga, rumah dan sawah di daerah asalnya. “Coba bayangkan, sama saja kita menafkahi dia yang memiliki istri tiga, rumah dan sawah,” ucap Midji prihatin. (jm)

Jaga Situasi Keamanan Yang Kondusif

Forum Dialog Interaktif Masyarakat Kota Pontianak

        Situasi keamanan khususnya bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri, perlu terus dipantau dan dijaga agar tercipta situasi yang kondusif. Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kota Pontianak menggelar forum dialog interaktif bersama tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi masyarakat dan kepemudaan, Senin (15/8) sore di aula rumah jabatan Wakil Walikota.
            Menurut Wakil Walikota Pontianak, Paryadi, mengatakan forum dialog interaktif masyarakat Kota Pontianak ini digelar dalam rangka memantau perkembangan situasi keamanan yang bertepatan dengan momentum Bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri serta peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke 66. “Momentumnya pada bulan ini bertepatan dengan bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri serta peringatan HUT RI ke 66 sehingga situasi keamanan perlu dipantau,” kata Paryadi.
            Dalam forum dialog interaktif juga dibahas kesadaran masyarakat untuk memasang bendera di lingkungannya masing-masing dalam rangka peringatan HUT RI ke 66. “Saya pikir ini respon yang sangat positif dari masyarakat untuk mengingatkan masyarakat lainnya menghargai perjuangan tokoh-tokoh bangsa kita dalam berupaya menjadikan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.
            Pertahanan daerah dalam rangkaian pertahanan nasional juga menjadi salah satu topik yang dibahas dalam forum dialog interaktif ini. Selain itu, juga hadir sebagai narasumber, Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Muharrom Riyadi dan Dandim 1207, Letkol Inf Drajad Bima Yoga. (12)

Puasa Tak Hanya Sekedar Penuhi Kewajiban


Kedatangan Bulan Ramadhan patut disyukuri oleh seluruh umat Islam karena tidak semua orang yang bisa kembali bertemu dengan bulan yang penuh rahmat ini. “Kita harus bersyukur masih dipertemukan oleh Allah, SWT pada bulan Ramadhan ini karena banyak saudara-saudara kita, tetangga kita, orang-orang terdekat kita yang telah lebih dulu meninggalkan kita,” ujar Wakil Walikota Pontianak, Paryadi dalam rangkaian kegiatan Safari Ramadhan di Masjid Nurul Hasanah, Jalan Purnama II, Sabtu (13/8) malam sebelum melaksanakan Shalat Tarawih berjamaah.
            Dalam tausiyahnya, Paryadi menuturkan pada bulan Ramadhan ini banyak pahala yang diturunkan Allah, SWT. Tidak hanya itu, banyak faedah-faedah lainnya berpuasa di bulan Ramadhan ini, salah satu contoh adalah adanya kedekatan batin dengan Allah, SWT. “Puasa bukan hanya sekedar memenuhi kewajiban saja, akan tetapi banyak faedah yang bisa kita dapatkan salah satunya dari segi kesehatan,” jelasnya.
            Paryadi menjelaskan, tubuh manusia ibarat sebuah kendaraan yang perlu diservis, namun servis yang dilakukan pada tubuh manusia yakni dengan menjalankan ibadah puasa.
            Untuk itu, dia mengajak umat Islam untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan yang penuh rahmat ini dengan khusyuk dan mengisinya dengan memperbanyak ibadah. “Mari kita isi bulan Ramadhan ini dengan berbondong-bondong ke masjid-masjid, perbanyak ibadah serta rajin bersedekah,” pungkasnya. (jm)

Followship

 
 

© Bluberry Template Copyright by Kota Pontianak

Template by Blogger Templates | Blog-HowToTricks