Pemutaran film layar tancap ini sebagai salah satu program sosialisasi yang dilakukan BP2KB dengan memanfaatkan mobil unit penerangan yang dimiliki. “Kegiatan pemutaran film layar tancap ini merupakan pemutaran perdana. Kedepannya, kita juga akan menyusun jadwal untuk pemutaran film penyuluhan di masing-masing kecamatan,” katanya.
Menurut Darmanelly, sasaran pemutaran film penyuluhan KB ini untuk semua lapisan usia, baik untuk anak-anak, remaja, pasangan usia subur dan juga usia lanjut. Untuk pasangan usia lanjut diharapkan menjadi motivator bagi keluarganya. “Target kita dengan pemutaran film penyuluhan ini diharapkan semua penduduk ikut program KB,” harapnya.
Terkait capaian target peserta KB dengan pemutaran film ini, Darmanelly mengungkapkan pihaknya tidak bisa mengukur secara pasti karena sosialisasi KB dilakukan dengan berbagai cara. “Namun kami terus berupaya melakukan sosialisasi melalui media baliho, spanduk, iklan dan cara lainnya,” tambahnya.
Pemutaran film penyuluhan KB ini diharapkan selain untuk memotivasi dan mendorong masyarakat untuk mengikuti program KB juga memberikan informasi dan pemahaman kepada masyarakat manfaat dari program ini serta bagaimana cara yang benar dalam menggunakan alat kontrasepsi. Film berdurasi 30 menit ini menceritakan tentang kehidupan dua buah keluarga yang kontras yakni antara keluarga yang ikut program KB dan keluarga yang tidak ikut program KB. Selain itu, film ini juga dibumbui dengan keluguan dan kurangnya pemahaman salah satu pasangan suami istri yang menggunakan alat kontrasepsi kondom dengan mengenakannya dijari sesuai dengan apa yang pernah di contohkan oleh penyuluh. Untuk itu, para penyuluh juga perlu diberikan pemahaman bagaimana agar masyarakat tidak salah persepsi dalam menerapkan penggunaan alat kontrasepsi secara benar. (jm)
0 komentar:
Posting Komentar