Penguatan Kerukunan Umat Beragama

Keberagaman etnis dan agama yang ada di Kota Pontianak perlu adanya pembinaan kerukunan umat beragama dalam suatu wadah Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Demikian diungkapkan Wakil Walikota Pontianak, Paryadi saat membuka kegiatan Penguatan Kerukunan Umat Beragama di Kota Pontianak dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia, Selasa (12/6) di aula Kantor Lurah Tengah Kecamatan Pontianak Kota. Kegiatan ini dihadiri tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan organisasi keagamaan.
            “Keberhasilan mengelola kerukunan umat beragama ini bisa menjadi syiar dan publikasi kepada masyarakat luar bahwa kita mampu dan baik dalam menjaga keamanan dan ketertiban yang dikenal sebagai masyarakat yang heterogen,” ujar Paryadi.
            Menjaga kerukunan umat beragama bukan hanya menjadi tugas pemerintah saja tetapi juga seluruh masyarakat. “Perlu keterlibatan yang aktif dari seluruh masyarakat Kota Pontianak dalam menjaga kerukunan umat beragama,” katanya.
Menurut Paryadi, prinsip utama dalam kehidupan bermasyarakat adalah berupaya mengecilkan atau meminimalisir perbedaan-perbedaan yang ada. Mengecilkan dalam artian jika ada persoalan bukan berarti mengecilkan persoalan itu tetapi bagaimana berupaya persoalan-persoalan tersebut ditangani oleh masyarakat yang ada. “Carilah persamaan-persamaan karena jika mencari perbedaan maka pasti akan banyak sekali perbedaan-perbedaan apalagi persoalan perbedaan agama atau etnis,” tuturnya.
Persamaan-persamaan itu, menurut Paryadi, yakni persamaan saling membutuhkan kehidupan yang tenang, hidup yang harmonis, suasana yang nyaman dan persamaan lainnya. “Nah, itulah persamaannya, bukan dalam konteks yang membuat persoalan,” tukasnya.
Dengan mencari persamaan, maka akan muncul sebuah kedekatan hubungan, kedekatan dalam sosialisasi dan komunikasi antar umat beragama. “Karena seandainya kita membatasi diri maka yang muncul biasanya adalah streotip atau pandangan-pandangan yang buruk oleh sebuah agama atau komunitas,” jelasnya.
Pola gotong royong juga turut membangun kebersamaan dalam masyarakat. Misalnya membersihkan lingkungan sehingga antara warga masyarakat saling berkomunikasi dan terjalin kedekatan hubungan. Pertemuan-pertemuan rutin tingkat RT juga merupakan wadah untuk memperkuat hubungan sosial dalam masyarakat. “Inovasi yang dilakukan Kelurahan Tengah dalam membangun kerukunan umat beragama ini perlu ekstra sehingga memberikan contoh kepada masyarakat-masyarakat lainnya,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kota Pontianak, Indra Yuana mengatakan, pembinaan kerukunan umat beragama sebagai inovasi Kelurahan Tengah merupakan hal yang positif untuk terciptanya kerukunan umat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa yang agamis, harmonis, aman, tentram dan damai bagi para pemeluk agama. “Diharapkan dengan pertemuan ini bisa mewujudkan dan meningkatkan kerja sama yang harmonis antara umat beragama dan mendorong terciptanya iklim peribadatan yang damai di Kota Pontianak,” pungkasnya. (jim)

0 komentar:

Posting Komentar

Followship

 
 

© Bluberry Template Copyright by Kota Pontianak

Template by Blogger Templates | Blog-HowToTricks