Pemprov Jabar Studi Banding KLA di Pontianak

Pontianak sebagai Kota Layak Anak (KLA) dan telah menerima penghargaan dari Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono tahun lalu, menjadi tujuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) untuk melakukan studi banding. Rombongan berjumlah 15 orang dari Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BP2KB) se-Jabar ini berkunjung ke Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Kamis (7/6) untuk melakukan penjajagan kerja sama sekaligus mendapatkan informasi terkait program dan kegiatan pengembangan KLA di Kota Pontianak.
            Ketua rombongan, Eni, Kepala Bidang Kesejahteraan dan Perlindungan Anak BP2KB Provinsi Jabar, menuturkan kedatangan rombongan yang terdiri dari kabupaten/kota se-Jabar ini bertujuan untuk melakukan studi banding dan memperoleh informasi terkait keberhasilan Pemkot Pontianak meraih predikat KLA. “Kita juga akan menjajagi kerja sama dengan Pemkot Pontianak dalam rangka pengembangan KLA ini,” ujarnya.
            Menurut Wakil Walikota Pontianak, Paryadi, keberhasilan Pemkot hingga meraih penghargaan sebagai KLA tidak terlepas dari upaya semua pihak. Banyak upaya-upaya yang dilakukan Pemkot untuk memenuhi kriteria sebagai KLA.
            Mulai dari sektor kesehatan, Pemkot telah mengalokasikan dana bagi Jaminan Kesehatan Masyarakat Kota (Jamkesko) tiap tahunnya sebesar lebih kurang Rp 2 miliaran. “Jamkesko ini memang kita khususkan prosentasenya lebih besar kepada anak-anak terutama pelajar sekitar 70 persen dari Jamkesko,” kata Paryadi.
            Begitu juga akses terhadap puskesmas sebagai garda terdepan dalam proses pelayanan kesehatan bagi masyarakat termasuk anak-anak. Puskesmas yang ada di Kota Pontianak ini tidak hanya sekedar memberikan pelayanan kesehatan saja, namun ada beberapa aspek teknis yang dipenuhi dengan memberikan nuansa bagi anak-anak di puskesmas. “Sehingga ada beberapa puskesmas yang dirancang bernuansa anak-anak dengan menyediakan tempat bermain bagi mereka,” jelasnya.
            Di bidang pendidikan, Pemkot juga memberikan perhatian khusus terutama bagi anak-anak usia sekolah supaya tidak ada lagi anak putus sekolah di Kota Pontianak. Upaya yang dilakukan yakni mewajibkan seluruh anak-anak usia sekolah melalui kelurahan dan RT agar mereka bersekolah. “Jika memang karena alasan tidak memiliki biaya atau tidak mampu menyekolahkan anaknya, maka kita menyiapkan bantuan beasiswa bagi anak yang tidak mampu,” tuturnya.
            Selain itu, akta kelahiran bagi anak-anak juga menjadi salah satu hal penting yang tidak luput dari perhatian Pemkot. Untuk itu, Pemkot menjalin kerja sama dengan beberapa rumah sakit dan klinik serta puskesmas dalam administrasi akta kelahiran bagi setiap anak yang baru lahir. “Setiap kelahiran yang dilakukan oleh rumah sakit, klinik dan puskesmas langsung diberikan akta kelahiran tanpa biaya,” tukasnya.
            Penataan kota juga dirancang agar ramah terhadap anak, baik pembangunan infrastruktur maupun pembangunan yang bersifat investasi seperti mall, pusat perbelanjaan, hotel dan pembangunan lainnya. “Kita minta setiap pembangunan yang berskala besar supaya menyediakan lingkungan untuk anak. Beberapa hotel juga sudah ada tempat bermain untuk anak, mall-mall dan pusat perbelanjaan juga menyediakan fasilitas penunjang untuk anak,” pungkasnya.
            Fasilitas ruang bermain ini tidak hanya di dalam bangunan atau dalam gedung, di taman-taman juga dirancang agar ramah terhadap anak sehingga mereka merasa leluasa bermain di taman-taman. “Kita memberikan akses bagi mereka untuk bermain di taman-taman yang disediakan,” tutupnya. (jim)

0 komentar:

Posting Komentar

Followship

 
 

© Bluberry Template Copyright by Kota Pontianak

Template by Blogger Templates | Blog-HowToTricks