80 ABH Terima Bantuan dari Pemkot

Sebanyak 80 Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) menerima bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak masing-masing sebesar Rp 1,5 juta yang diberikan dalam bentuk rekening tabungan. ABH tersebut berasal dari binaan Pusat Layanan Anak Terpadu (PLAT) dan Yayasan Nanda Dian Nusantara (YNDN). Bantuan ini diserahkan secara simbolis oleh Wakil Walikota Pontianak, Paryadi kepada sepuluh ABH yang diwakili orang tua atau pihak keluarganya pada kegiatan Sosialisasi Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA) ABH, Jumat (8/6) di Gedung PGRI.
“Bantuan dana yang kita berikan ini memang berasal dari dana pemerintah. Walaupun dananya dari pemerintah tapi jangan menganggap ini tidak dipertanggungjawabkan,” ujar Paryadi mengingatkan.
Dia menambahkan, seandainya di dalam penggunaan dana bantuan ini diluar dari peruntukkannya, misalnya selain biaya sekolah atau kesehatan, maka penerima bantuan bisa dilaporkan karena dinilai telah menyimpangkan penggunaan  dana bantuan yang diberikan pemerintah. “Jangan menganggap dana dari pemerintah ini bisa digunakan semaunya tanpa ada pertanggungjawaban. Misalnya, untuk kebutuhan pendidikan anak seperti membeli buku atau tas disertai bukti karena pertanggungjawabannya akan diminta,” tegasnya.
Bahkan, untuk mengawasi penggunaan dana bantuan ini, setiap anak akan ada pendamping yang memberikan persetujuan atau tidak dalam pencairan dana yang diberikan. “Jika untuk kebutuhan mendesak misalnya untuk biaya pendidikan atau kesehatan, mungkin bisa dicairkan. Tetapi untuk keperluan selain itu, tidak bisa dicairkan,” katanya.
Menurutnya, bantuan yang diberikan kepada ABH ini bertujuan meminimalisir atau memperkecil ruang supaya masyarakat tidak berbuat hal-hal yang negatif terutama anak-anak sebagai korban atau pelaku yang memang dalam usia produktif. “Paling tidak harapan kita bahwa yang dilakukan hari ini memberikan dampak terhadap mereka di masa-masa yang akan datang. Walaupun akhirnya kembali kepada anak itu sendiri,” harapnya.
Dalam penanganan ABH ini, Pemkot tidak hanya sekedar memberikan bantuan tetapi juga melalui pembinaan dan penguatan serta memberikan semangat kepada ABH. Orang tua juga diminta untuk memberikan perhatian yang ekstra kepada ABH. “Kita perlu memberikan perhatian yang ekstra terhadap anak-anak kita,” tuturnya.
Paryadi menegaskan kepada anak-anak yang gemar ngelem supaya segera menghentikan aktifitas tersebut karena dampaknya sangat membahayakan bagi mereka. Namun bagi anak-anak yang masih saja melakukan aktivitas ngelem ini jika sudah sulit ditangani atau tidak bisa lagi dibina, maka akan diberikan sanksi yang maksimal. “Kita siap membantu, kalau perlu kita siapkan ahli psikologi yang bisa mengajak dan memotivasi anak melakukan hal-hal yang positif,” pungkasnya.  (jim)

0 komentar:

Posting Komentar

Followship

 
 

© Bluberry Template Copyright by Kota Pontianak

Template by Blogger Templates | Blog-HowToTricks