Jangan Diskriminasi Penderita HIV/AIDS

Wakil Walikota Pontianak, Paryadi menilai, penanggulangan HIV/AIDS bukanlah pekerjaan yang mudah di tengah stigma dan persepsi negatif terhadap orang-orang yang terkena HIV/AIDS. Pasalnya, banyak masyarakat yang menjauhi serta menghindari penderita virus yang mematikan ini. “Ini perlu disadari dan diberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak melakukan diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS. Mereka juga butuh perhatian dari kita,” ujar Paryadi saat membuka pertemuan stakeholder kecamatan dalam rangka membangun komitmen pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, Selasa (6/12) di aula rumah jabatan Wakil Walikota.
            Menurut Paryadi, penularan HIV/AIDS tidak hanya unsur kesengajaan melalui perilaku seksual, penyalahgunaan narkoba dengan jarum suntik, namun bisa saja melalui tranfusi darah atau sebab-sebab lainnya. “Untuk itu, perlu diberikan pemahaman atau informasi terkait HIV/AIDS di masyarakat,” tuturnya.
            Petugas di kelurahan-kelurahan yang terdekat dengan masyarakat, kata dia, bisa memberikan pemahaman maupun informasi secara utuh sebagai upaya dalam pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS.
            Jumlah penderita HIV di Kota Pontianak sebanyak 1.588 orang, sedangkan AIDS sebanyak 860 orang. Jumlah penderita HIV/AIDS sebanyak itu merupakan bagian dari masyarakat Kota Pontianak karenanya melalui Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Pontianak berupaya menolong para penderita HIV/AIDS ini.
            Dia menambahkan, upaya penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS ini tidak bisa dilakukan secara parsial, tetapi harus dilakukan secara menyeluruh dan intensif sehingga penularannya bisa diminimalisir. “Masyarakat diharapkan lebih mengenali bahaya HIV/AIDS. Dengan demikian, mereka dapat melindungi diri dari infeksi penyakit tersebut,” pungkasnya. (jm)

0 komentar:

Posting Komentar

Followship

 
 

© Bluberry Template Copyright by Kota Pontianak

Template by Blogger Templates | Blog-HowToTricks