Pamerkan Kemewahan Adalah Kesombongan


Setiap umat manusia di dunia ini pada akhirnya akan mati dan kematian ini tidak mungkin ditolak oleh siapapun. Untuk itu, sudah seharusnyalah setiap insan memperbanyak amal ibadahnya selama hidup di dunia ini. “Mudah-mudahan kita akan selalu mengingat akhir dari kehidupan kita. Jangan berpikir apa yang harus kita lakukan di dunia ini terus-menerus karena suatu saat akan tiba waktunya,” ujar Walikota Pontianak, Sutarmidji dalam safari Ramadhan di Masjid Agung Al Falah, Minggu (21/8) malam sebelum melaksanakan Shalat Tarawih berjamaah.
            Dihadapan jamaah masjid, dia menegaskan agar masing-masing menyiapkan untuk bekal kehidupan setelah mati nanti. “Bukan untuk menyiapkan buat Idul Fitri tetapi bagaimana kita mempersiapkan kehidupan setelah mati. Kalau perlu buat kue cukup untuk dua hari saja supaya harga telur di pasar tidak mahal,” katanya.
            Dia menjelaskan, Rasulullah menganjurkan kepada umatnya agar selalu mengingat mati paling kurang satu hari sebanyak 20 kali. “Dan kalau orang mengingat mati satu hari 20 kali, Insya Allah dia tidak akan melakukan hal-hal yang menyimpang,” tukasnya.
            Sutarmidji juga mengajak untuk senantiasa hidup sederhana walau apapun yang dimiliki dan berapa banyak pun harta yang dimiliki. “Jangan memamerkan kehidupan yang mewah-mewah karena kehidupan yang bermewah-mewah itu akan tampil seperti orang yang sombong,” tegasnya.
            Dia menambahkan, ketika seseorang sudah bisa menilai orang lain dengan ukuran dirinya maka yang akan tampak adalah kesombongan dari diri orang itu. “Nah, orang yang sudah menampilkan kesombongannya, Insya Allah dia tidak akan bisa berlaku jujur terhadap dirinya maupun terhadap orang lain,” ungkap Sutarmidji.
            Menurut dia, orang yang tidak bisa berlaku jujur, dipastikan segala sesuatu yang dilakukannya tidak mungkin ikhlas. “Dan orang yang tidak bisa ikhlas, pasti tidak bisa sabar. Kemudian orang yang tidak bisa sabar, dia tidak akan punya kasih sayang terhadap sesama manusia,” jelas Midji.
             Dalam kesempatan itu, dia mengajak jamaah untuk terus menggali dan mengkaji isi kandungan Al Qur’an maupun hadits-hadits Rasulullah beserta sumber hukum Islam lainnya. “Sehingga kita lebih banyak tahu dan ketika kita lebih banyak tahu maka kita lebih berhati-hati. Selama ini kan kita tidak banyak tahu, kita terkadang mengaji tetapi tidak memaknai isi kandungan ayat-ayat suci Al Qur’an itu sendiri,” pungkasnya. (jm)

0 komentar:

Posting Komentar

Followship

 
 

© Bluberry Template Copyright by Kota Pontianak

Template by Blogger Templates | Blog-HowToTricks