Fiji Tertarik Pelajari Potensi Wisata Tugu Khatulsitiwa

Keunikan garis Khatulistiwa yang dimiliki Kota Pontianak telah menarik minat Republik Kepulauan Fiji untuk menjajaki prospek yang bisa dikerjasamakan dengan Kota Pontianak. Sama halnya Fiji, juga memiliki meridian line tepatnya di Kepulauan Taveuni, salah satu kepulauan Fiji yang dilewati garis itu. Bedanya, di Pontianak potensi pariwisata dari keunikan garis Khatulistiwa ini dikelola dengan baik dengan membuat Tugu Khatulistiwa, museum serta ada perayaannya saat matahari berkulminasi. Sedangkan di negara Fiji, juga memiliki situs yang unik namun tidak dikelola. “Keunikan garis itu adalah garis lintang bujur, di mana sebelah timur dari garis bujur itu adalah kemarin dan sebelah baratnya adalah hari ini. Jadi, perbedaannya hanya satu hari antara Kota Pontianak dan Fiji,” ujar Ilivasi Finau, District Officer of Taveuni, Ministry of Provincial Development yang disampaikan melalui Duta Besar RI untuk Fiji, Chandra Salim, Selasa (28/2) usai bertemu dengan Wakil Walikota Pontianak, Paryadi di ruang kerjanya.
            Menurut Chandra, penjajakan kerja sama ini sebagai langkah awal untuk mencari data awal apa yang bisa dipelajari dari potensi pariwisata yang dikelola Kota Pontianak khususnya potensi dari garis Khatulistiwa. “Diharapkan itu bisa ditindaklanjuti dengan kerja sama yang lebih konkrit,” harapnya.
            Secara umum, lanjut dia, kerja sama yang terjalin antara Fiji dan Indonesia sudah cukup banyak diantaranya di bidang pendidikan, pelatihan kerajinan, pertanian, perikanan dan lainnya.
            Dikatakan Chandra, Warga Negara Indonesia yang berada di Fiji saat ini jumlahnya sekitar 300 orang. Dari jumlah itu, 250 orang mayoritas bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK).
            Sementara itu, Wakil Walikota Pontianak, Paryadi mengatakan, kedatangan perwakilan dari Negara Fiji ini untuk mempelajari bagaimana pengelolaan dan pengemasan dari potensi pariwisata khususnya garis Khatulistiwa. “Mereka tertarik karena di Pontianak ada agenda-agenda khusus pada momentum garis Khatulistiwa itu,” kata Paryadi.
            Dia mengungkapkan, Fiji yang memiliki meridian line memiliki potensi yang bisa digali lebih jauh agar bisa menjadi obyek pariwisata seperti halnya Kota Pontianak yang rutin menggelar peringatan Titik Kulminasi dua kali setiap tahunnya. (jm)

0 komentar:

Posting Komentar

Followship

 
 

© Bluberry Template Copyright by Kota Pontianak

Template by Blogger Templates | Blog-HowToTricks