Tujuh Unit Monet Untuk Kota Pontianak

Sebanyak tujuh unit Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) atau lebih dikenal dengan mobil internet (monet) diterima Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak. Monet ini merupakan bantuan dari pemerintah pusat (Kementerian Komunikasi dan Informatika) melalui Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar). Bantuan monet ini diserahkan secara simbolis oleh Gubernur Kalbar, Cornelis kepada Wakil Walikota Pontianak, Paryadi, Senin (30/1) saat upacara bendera memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Pemprov Kalbar yang ke 55 di halaman Kantor Gubernur.
            Menurut Paryadi, bantuan monet ini akan diaktifkan mulai dari tingkat kecamatan hingga kelurahan yang ada di Kota Pontianak. “Masing-masing mobil ini ada beberapa alat untuk bisa dimanfaatkan, bisa sebagai sarana edukasi, pelatihan kepada masyarakat maupun bagi pelajar,” ujar Paryadi di ruang kerjanya.
            Secara teknis, lanjut dia, untuk penggunaan monet di kalangan pelajar akan dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan Kota Pontianak. “Mudah-mudahan dengan monet ini semakin membuka akses kepada masyarakat Pontianak terhadap teknologi informasi,” tuturnya.
Monet ini dirancang untuk menampung seluruh paket yang berisi Very Small Aperture Terminal (VSAT), yakni teknologi komunikasi satelit yang memungkinkan seluruh tempat untuk mendapatkan akses internet tanpa kecuali, notebook, server, UPS, DVD player, TV LCD, dan genset sebagai penyedia energi listrik. Monet dapat melayani seluruh kabupaten/kota dengan mobilitas terbatas. Layanan internet keliling ini juga dapat digunakan oleh sekolah atau instansi pemerintah di kabupaten/kota.
            Dia menjelaskan, tingkat kepedulian dan penggunaan masyarakat terhadap teknologi informasi atau information technology (IT) di Kota Pontianak cukup besar. Kendati demikian, dia berharap dengan tersedianya monet ini akan lebih memperluas jangkauan bagi masyarakat yang selama ini belum tersentuh IT atau masih terbatas dalam menggunakan IT.
            Paryadi menilai, daerah-daerah pinggiran yang akses wilayahnya sulit terjangkau juga merupakan salah satu faktor minimnya penggunaan IT oleh masyarakat di daerah tersebut. “Nah, daerah-daerah yang akan kita jangkau seperti di Pontianak Utara, misalnya Batu Layang ke dalam atau di daerah Jalan Selat Panjang ke dalam,” ungkap Wakil Walikota.
            Meskipun di Kota Pontianak masyarakat pengguna IT jumlahnya cukup besar namun masih ada sebagian masyarakat yang belum memahami IT karena terkendala faktor usia. “Karena usianya sudah tua sehingga enggan untuk menggunakan teknologi informasi,” tambahnya.
            Paryadi menekankan, penggunaan IT harus bermanfaat dan mempunyai nilai edukasi bagi masyarakat. “Yang paling penting, bagaimana menjadikan teknologi informasi ini sehat dan produktif bagi masyarakat. Artinya sehat, IT ini digunakan untuk ilmu pengetahuan sedangkan produktif artinya membuat masyarakat lebih kreatif dalam pandangan, pola pikir maupun kemampuan termasuk dalam konteks ekonomi,” pungkasnya. (jm)

0 komentar:

Posting Komentar

Followship

 
 

© Bluberry Template Copyright by Kota Pontianak

Template by Blogger Templates | Blog-HowToTricks