“Keberhasilan
mengelola kerukunan umat beragama ini bisa menjadi syiar dan publikasi kepada
masyarakat luar bahwa kita mampu dan baik dalam menjaga keamanan dan ketertiban
yang dikenal sebagai masyarakat yang heterogen,” ujar Paryadi.
Menjaga
kerukunan umat beragama bukan hanya menjadi tugas pemerintah saja tetapi juga
seluruh masyarakat. “Perlu keterlibatan yang aktif dari seluruh masyarakat Kota
Pontianak dalam menjaga kerukunan umat beragama,” katanya.
Menurut Paryadi, prinsip utama dalam kehidupan
bermasyarakat adalah berupaya mengecilkan atau meminimalisir
perbedaan-perbedaan yang ada. Mengecilkan dalam artian jika ada persoalan bukan
berarti mengecilkan persoalan itu tetapi bagaimana berupaya persoalan-persoalan
tersebut ditangani oleh masyarakat yang ada. “Carilah persamaan-persamaan
karena jika mencari perbedaan maka pasti akan banyak sekali perbedaan-perbedaan
apalagi persoalan perbedaan agama atau etnis,” tuturnya.
Persamaan-persamaan itu, menurut Paryadi, yakni
persamaan saling membutuhkan kehidupan yang tenang, hidup yang harmonis,
suasana yang nyaman dan persamaan lainnya. “Nah, itulah persamaannya, bukan dalam
konteks yang membuat persoalan,” tukasnya.
Dengan mencari persamaan, maka akan muncul
sebuah kedekatan hubungan, kedekatan dalam sosialisasi dan komunikasi antar
umat beragama. “Karena seandainya kita membatasi diri maka yang muncul biasanya
adalah streotip atau pandangan-pandangan yang buruk oleh sebuah agama atau
komunitas,” jelasnya.
Pola gotong royong juga turut membangun
kebersamaan dalam masyarakat. Misalnya membersihkan lingkungan sehingga antara
warga masyarakat saling berkomunikasi dan terjalin kedekatan hubungan.
Pertemuan-pertemuan rutin tingkat RT juga merupakan wadah untuk memperkuat
hubungan sosial dalam masyarakat. “Inovasi yang dilakukan Kelurahan Tengah dalam
membangun kerukunan umat beragama ini perlu ekstra sehingga memberikan contoh kepada
masyarakat-masyarakat lainnya,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa,
Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kota Pontianak, Indra
Yuana mengatakan, pembinaan kerukunan umat beragama sebagai inovasi Kelurahan
Tengah merupakan hal yang positif untuk terciptanya kerukunan umat dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa yang agamis, harmonis, aman, tentram dan
damai bagi para pemeluk agama. “Diharapkan dengan pertemuan ini bisa mewujudkan
dan meningkatkan kerja sama yang harmonis antara umat beragama dan mendorong
terciptanya iklim peribadatan yang damai di Kota Pontianak,” pungkasnya. (jim)
0 komentar:
Posting Komentar