Pemkot Dukung Industri Kreatif Bidang Pariwisata

Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak mendukung program pemerintah pusat berupa industri kreatif kaitannya dengan dunia pariwisata guna meningkatkan pendapatan bagi masyarakat. “Jadi, industri kreatif itu seperti souvenir dan kerajinan-kerajinan tradisional yang sudah diinovasi. Dan semua itu menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan pendapatan bagi masyarakat khususnya home industry,” ujar Walikota Pontianak, Sutarmidji saat membuka secara resmi Pameran Pontianak Fair 2011, Kamis (20/10) di Gedung Pontianak Convention Centre (PCC).
Sutarmidji menambahkan, pihaknya akan terus memberi dukungan dengan menggelar pameran-pameran seperti ini. Tujuannya adalah untuk memasarkan dan memperkenalkan produk-produk industri kreatif dan produk-produk unggulan dari daerah-daerah khususnya Kota Pontianak.
Dikatakan Sutarmidji, Kota Pontianak tidak memiliki sumber daya alam dan hanya memiliki sumber daya manusia yang jumlahnya sekitar 630 ribu. “Namun saya bersyukur, pendapatan asli daerah Kota Pontianak dalam jangka tiga tahun terakhir meningkat 200 persen, dari Rp 56 milyar sekarang sudah tembus ke angka Rp 165 milyar,” ungkapnya.
Walikota menilai, hal ini merupakan suatu pertumbuhan yang sangat pesat tanpa harus menciptakan pajak-pajak maupun retribusi baru. Bahkan, kecenderungan banyak retribusi perizinan yang sudah dihapusnya. “Tahun ini saja saya sudah menghapus sekitar 71 perizinan. Dari 98 perizinan yang ada, sekarang hanya tinggal 27 perizinan. Kita akan evaluasi terus kalau perlu perizinan itu tidak sampai 15 jenis perizinan,” paparnya.
Menurutnya, dari sejumlah jenis perizinan yang dihapus, yang paling dominan adalah perizinan di bidang pariwisata karena dinilai bisa menghambat investasi khususnya di bidang pariwisata.
Namun diakuinya, kendati pembiayaan pembangunan kota begitu penting tetapi bukan berarti PAD menjadi fokus utama pemerintahannya. “Yang paling penting adalah menciptakan bagaimana tersedianya lapangan kerja yang baik dan orang bisa memasarkan hasil kerjanya karena semua itulah yang akan meningkatkan kemampuan daya beli masyarakat,” pungkasnya.
Pontianak Fair ini digelar dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kota Pontianak ke 240 dan diikuti oleh 135 peserta yang memenuhi stand, baik di luar maupun di dalam gedung PCC dengan memamerkan produk-produk unggulan khususnya yang berasal dari Kota Pontianak. Pameran seperti ini akan digelar secara rutin setiap tahunnya. (jm)

Walikota Mahir Pasang Bedong

Kehidupan rumah tangga dalam sebuah keluarga tak terlepas dari memasak dan merawat bayi. Untuk menguji kemampuan seorang ibu rumah tangga dalam memasak dan menguji sejauh mana kepedulian seorang bapak terhadap anaknya, Tim Penggerak (TP) PKK Kota Pontianak bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak, Kamis (20/10) menggelar lomba memasak ikan dan lomba memasang bedong bayi di halaman Kantor Walikota Pontianak. Lomba ini digelar bertepatan dengan momentum Hari Jadi (Harjad) Kota Pontianak ke 240.
            “Jadi kita mau menguji istri itu pandai masak atau tidak, kemudian kita juga menguji suami itu peduli tidak terhadap anaknya. Di sini bisa dibuktikan langsung,” ujar Walikota Pontianak, Sutarmidji.
            Dia mengungkapkan, melalui lomba ini bisa diketahui apakah seorang suami terbiasa mengurus anaknya, termasuk memandikan dan memasang bedong. Sedangkan lomba memasak ini digelar selain bertujuan untuk menilai kemampuan istri dalam memasak menu makanan favorit suami, khususnya berbahan dasar ikan, juga untuk menciptakan keharmonisan dalam sebuah keluarga.
            Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Pontianak, Lismaryani Sutarmidji mengatakan, kegiatan lomba memasak ikan favorit suami dan lomba memasang bedong ini sebagai salah satu fungsi TP PKK yang tertuang dalam kelompok-kelompok kerja dan diselaraskan dengan peringatan Harjad Kota Pontianak ke 240. “Melalui lomba ini, TP PKK berupaya menggali potensi dari para istri dalam memaksimalkan kemampuannya untuk menyenangkan hati suami termasuk dalam hal masakan yang disenanginya,” kata Lismaryani.
            Selain itu, melalui lomba memasak ikan ini pihaknya berupaya meningkatkan konsumsi ikan karena ikan merupakan sumber protein hewani yang baik dengan resiko yang sangat kecil bagi yang mengkonsumsinya. “Sehingga sangat baik untuk pemenuhan gizi dan kesehatan keluarga,” tuturnya.
            Lomba ini diikuti oleh para istri pejabat maupun pegawai di lingkungan Pemkot Pontianak. Berbagai kreasi ikan yang dimasak oleh masing-masing peserta dengan tampilan yang mengundang perhatian orang untuk mencicipinya.
            Tak ketinggalan para suami juga ikut serta dalam lomba memasang bedong bayi. Berbagai cara dilakukan oleh para suami memasang bedong yang diperagakan dengan menggunakan boneka. Ada yang terampil namun ada juga yang kewalahan dikarenakan tidak terbiasa memasang bedong sehingga mengundang tawa banyak orang yang menyaksikan lomba itu. Tetapi bagi Walikota, Sutarmidji yang sudah terbiasa mengurus anak-anaknya, hanya dengan hitungan beberapa menit saja sudah selesai memasang bedong bayi dengan baik.
            Hasilnya, dari penilaian dewan juri, juara pertama untuk lomba memasak diraih oleh TP PKK Kota Pontianak dengan masakan ikan hiu. Sedangkan Walikota Pontianak berhasil merebut juara pertama lomba memasang bedong bayi. Para pemenang membawa pulang hadiah yang telah disediakan oleh panitia. (jm)
           

Fun Bike Semarakkan Harjad Kota Pontianak

Perkumpulan pegawai negeri sipil hobi bersepeda di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak yang terbentuk dalam Komunitas Pegawai Naik Sepeda (PNS), menggelar fun bike dalam rangka memeriahkan peringatan hari jadi (harjad) Kota Pontianak ke 240 yang jatuh pada tanggal 23 Oktober mendatang. Demikian diungkapkan Sekretaris PNS, Abusamaah, Rabu (19/10) di ruang kerjanya.
            “Kegiatan fun bike ini digelar bekerja sama dengan salah satu event organizer dalam rangka memeriahkan hari jadi Kota Pontianak sekaligus mengkampanyekan bersepeda di kalangan masyarakat,” ujar Abusamah.
            Dia menambahkan, saat ini persiapan PNS sudah matang dalam menggelar even tersebut dan itu dibuktikan dengan beberapa sponsor siap mensukseskan kegiatan ini termasuk dukungan penuh dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Pontianak. “Kita sudah mendapat dukungan penuh baik dari Dispora maupun pihak sponsor yang mendukung ajang fun bike ini,” katanya.
            Menurutnya, hingga saat ini komunitas sepeda yang ada di Kota Pontianak sudah diundang untuk mengikuti even fun bike yang pertama kalinya digelar oleh Komunitas PNS. Sedangkan rute yang akan ditempuh oleh peserta fun bike yakni start di kawasan car ree day pada pukul 06.00 WIB dan akan melewati Jalan Teuku Umar, HOS Cokroaminoto, Pak Kasih, Gusti Hamzah, Alianyang, Pangeran Natakusuma, Dr Sutomo, Sultan Syahrir dan finish di halaman Pontianak Convention Centre (PCC). “Panitia telah menyiapkan hadiah senilai jutaan rupiah dan doorprize,” jelasnya.
Sesuai semboyan PNS “Korpri Maju Terus”, kegiatan fun bike ini diharapkan mampu mengampanyekan olahraga sepeda yang ramah lingkungan dan bisa menarik pegawai negeri sipil lainnya untuk hobi bersepeda. “Kita berharap dengan adanya kegiatan fun bike ini bisa menarik minat yang lainnya untuk bersepeda,” pungkasnya.
Untuk pendaftaran fun bike ini, peserta tidak dipungut biaya. “Jadi, silakan bagi siapa saja yang ingin ikut bergabung dalam kegiatan fun bike ini bisa datang langsung pada tanggal 23 Oktober ke lokasi acara di kawasan Car Free Day, Jalan Ahmad Yani karena tidak dipungut biaya atau gratis,” tutupnya. (jm)

Sakit Bisa Jadikan Orang Jatuh Miskin

Walikota Pontianak, Sutarmidji mengungkapkan, sakit bisa menyebabkan seseorang menjadi jatuh miskin karena harus mengeluarkan biaya pengobatan yang tidak sedikit sehingga dia mengajak seluruh masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan. “Jadi, jaga kesehatan kita karena yang paling mahal itu adalah menjaga kesehatan,” ujar Sutarmidji, Selasa (18/10) saat membuka secara resmi kampanye Pekan Imunisasi Nasional (PIN) campak dan polio di halaman kediaman rumahnya, Jalan Tebu Gang Waris.
Untuk itu, dia meminta lurah dan camat agar memberikan perhatian yang serius terhadap warganya terkait pencegahan penyakit polio dan campak di wilayahnya masing-masing. “Saya berharap lurah dan camat memperhatikan hal-hal itu. Jangan sampai ada kasus-kasus baru khususnya penyakit polio dan campak,” ungkapnya.
Imunisasi ini merupakan suatu upaya dalam rangka memberikan kekebalan tubuh terhadap serangan berbagai penyakit seperti TBC, disperi, hepatitis, tetanus, campak dan polio.Untuk mendukung kampanye imunisasi campak dan polio bagi balita, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menyiapkan 527 pos PIN di seluruh Kota Pontianak.
Sutarmidji mengajak seluruh masyarakat untuk mensukseskan pekan imunisasi campak dan polio agar anak-anak Kota Pontianak terhindar dari kedua penyakit ini. “Sehat itu penting untuk diberikan kepada anak-anak kita karena kita tidak tahu generasi mereke ke depan, tantangan kehidupan mereka akan lebih besar sehingga perlu disiapkan dari sekarang,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Walikota berpesan kepada orang tua yang memiliki balita agar tidak memberikan asupan makanan-makanan ringan sembarangan. “Apalagi di sekolah, di sekolah itu tidak ada jaminan makanan yang dijual itu sehat. Kita lihat di televisi itu banyak sekali pengelabuan-pengelabuan terhadap makanan-makanan yang dijual di sekolah,” ucapnya.
Mulai tahun depan Pemkot memiliki program untuk membuat makanan yang dijual di sekolah itu sehat. Dia pun menegaskan, jika ada pedagang yang mencoba berjualan makanan yang tidak sehat dan bisa berdampak terhadap anak-anak, maka penjual tersebut dilarang berjualan di sekolah. “Jangan sampai ditemukan ada yang menjual makanan yang tidak sehat bagi anak-anak. Kalau ditemukan, maka kita akan larang dia berjualan di sekolah,” tegas dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Multi Juhto Bhatarendro mengatakan, imunisasi pada waktu bayi merupakan dosis pertama dan perlu dilakukan dosis tambahan dalam rangka memberikan perlindungan secara maksimal terhadap bayi dan balita dari serangan bakteri maupun virus yang dapat menyebabkan penyakit.
“Saya harap masyarakat secara sadar mendorong anak-anaknya di bawah enam tahun untuk diimunisasi,” harapnya.
Dia meminta seluruh pihak mendukung kegiatan pekan imunisasi ini karena menjadi tanggung jawab bersama untuk meningkatkan perlindungan terhadap seluruh bayi dan anak dari penyakit campak serta polio. (jm)

Followship

 
 

© Bluberry Template Copyright by Kota Pontianak

Template by Blogger Templates | Blog-HowToTricks