Open house ini sebagai sarana untuk mempererat
ukhuwah Islamiyah sekaligus silaturrahmi dan saling memaafkan. Selain itu juga
agar masyarakat bisa bertemu langsung dengan orang nomor satu di Kota Pontianak
ini.
Dalam kesempatan
itu Sutarmidji mengatakan, memaknai Hari Raya Idul Fitri ini hendaknya dengan
mengimplementasikan apa yang sudah didapatkan selama bulan suci Ramadhan yang
baru saja dilalui. “Artinya harus ada yang berubah, sikap dan perilaku harus
lebih baik. Itu yang perlu kita maknai sampai kita berdoa untuk dipertemukan
Ramadhan yang akan datang,” katanya.
Sebaliknya, lanjut
Sutarmidji, jika tidak ada perubahan menuju hal yang positif maka orang itu tidak
akan mendapatkan rahmat dari Allah pada bulan suci Ramadhan. “Itu saja
kuncinya, lihat pola sikapnya setelah Ramadhan, setelah Idul Fitri sampai
Ramadhan yang akan datang,” timpalnya.
Momentum Hari
Kemerdekaan Republik Indonesia ke 67 yang bertepatan dengan bulan suci
Ramadhan, dinilainya semakin memperkuat untuk semakin mencintai negara ini. “Makna
Ramadhan bisa digunakan sebagai momentum untuk lebih mencintai tanah air karena
ajaran Islam itu jelas kita harus mencintai tanah air kita bahkan membelanya
hingga titik darah penghabisan jika terjadi hal-hal berkaitan bahaya bagi
negara kita,” paparnya.
Sementara itu, di
rumah jabatan Wakil Wali Kota Pontianak, Paryadi, tamu-tamu pun turut
berdatangan untuk mempererat tali saliturrahmi. Satu-persatu tamu menyalaminya
seraya saling bermaaf-maafan. “Open house ini terbuka bagi siapa saja yang
ingin bersilaturrahmi. Semoga dengan digelarnya open house ini semakin
mempererat jalinan tali silaturrahmi kita dan saling memaafkan di hari yang
fitri ini,” ucap Paryadi.
Tak terkecuali di
rumah jabatan Sekretaris Daerah Kota Pontianak, M Akip, berturut-turut tamu
berdatangan. Akip pun menyambut tamu-tamu yang datang dengan penuh senyum dan
saling berjabat tangan.
Akip menuturkan,
open house ini merupakan momentum yang tepat untuk saling memaafkan dan
bersilaturrahmi. “Selama ini kita mungkin disibukkan dengan segala aktivitas
pekerjaan yang menumpuk sehingga kita jarang bertemu satu sama lainnya. Nah,
open house ini lah saatnya kita saling mengakrabkan diri sekaligus
bermaaf-maafan,” pungkasnya. (jim)
0 komentar:
Posting Komentar