“Bantuan dana yang kita berikan ini memang berasal dari dana pemerintah.
Walaupun dananya dari pemerintah tapi jangan menganggap ini tidak
dipertanggungjawabkan,” ujar Paryadi mengingatkan.
Dia menambahkan, seandainya di dalam penggunaan dana bantuan ini
diluar dari peruntukkannya, misalnya selain biaya sekolah atau kesehatan, maka
penerima bantuan bisa dilaporkan karena dinilai telah menyimpangkan
penggunaan dana bantuan yang diberikan
pemerintah. “Jangan menganggap dana dari pemerintah ini bisa digunakan semaunya
tanpa ada pertanggungjawaban. Misalnya, untuk kebutuhan pendidikan anak seperti
membeli buku atau tas disertai bukti karena pertanggungjawabannya akan
diminta,” tegasnya.
Bahkan, untuk mengawasi penggunaan dana bantuan ini, setiap anak
akan ada pendamping yang memberikan persetujuan atau tidak dalam pencairan dana
yang diberikan. “Jika untuk kebutuhan mendesak misalnya untuk biaya pendidikan
atau kesehatan, mungkin bisa dicairkan. Tetapi untuk keperluan selain itu,
tidak bisa dicairkan,” katanya.
Menurutnya, bantuan yang diberikan kepada ABH ini bertujuan meminimalisir
atau memperkecil ruang supaya masyarakat tidak berbuat hal-hal yang negatif
terutama anak-anak sebagai korban atau pelaku yang memang dalam usia produktif.
“Paling tidak harapan kita bahwa yang dilakukan hari ini memberikan dampak
terhadap mereka di masa-masa yang akan datang. Walaupun akhirnya kembali kepada
anak itu sendiri,” harapnya.
Dalam penanganan ABH ini, Pemkot tidak hanya sekedar memberikan
bantuan tetapi juga melalui pembinaan dan penguatan serta memberikan semangat
kepada ABH. Orang tua juga diminta untuk memberikan perhatian yang ekstra
kepada ABH. “Kita perlu memberikan perhatian yang ekstra terhadap anak-anak
kita,” tuturnya.
Paryadi menegaskan kepada anak-anak yang gemar ngelem supaya segera
menghentikan aktifitas tersebut karena dampaknya sangat membahayakan bagi
mereka. Namun bagi anak-anak yang masih saja melakukan aktivitas ngelem ini jika
sudah sulit ditangani atau tidak bisa lagi dibina, maka akan diberikan sanksi
yang maksimal. “Kita siap membantu, kalau perlu kita siapkan ahli psikologi
yang bisa mengajak dan memotivasi anak melakukan hal-hal yang positif,”
pungkasnya. (jim)
0 komentar:
Posting Komentar