Sutarmidji mengakui
dirinya tidak ingin puas dengan penghargaan yang telah diterima, tetapi yang
diharapkannya masyarakat merasakan dan menikmati apa yang telah dilakukan
Pemkot untuk pembangunan Kota Pontianak.
Adapun penghargaan
yang diterima Pemkot tahun ini diantaranya predikat Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP) terhadap laporan keuangan daerah Pemkot Pontianak dari Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK) RI Perwakilan Kalbar, Pakarti Madya II Tingkat Nasional Lomba
Hatinya PKK Kategori Kota, Pakarti Madya III Tingkat Nasional Pelaksana Terbaik
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Kategori Kota, Terbaik III Lomba
Pencapaian KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Kategori Klinik KB
Pemerintah Tingkat Nasional Wilayah Luar Jawa-Bali, Penghargaan Kota Pontianak
yang telah mampu meningkatkan "Produksi Beras Di atas 5 Persen", Manggala
Karya Kencana Dalam Pelayanan KB dan penghargaan internasional dari Advance
Family Planning yang diberikan kepada Walikota Pontianak atas komitmennya dalam
melaksanakan program KB di Kota Pontianak. “Dan kita juga akan menerima
penghargaan Kota Layak Anak tingkat nasional untuk kedua kalinya yang akan
diterima pada bulan September mendatang,” timpalnya.
Sutarmidji mengklaim,
penghargaan piala Adipura yang pernah diraih Kota Pontianak sebenarnya bisa
saja disabet kembali apabila pembangunan Pasar Flamboyan telah selesai
dilaksanakan. “Kendala kita dalam penilaian Adipura adalah Pasar Flamboyan.
Kalau Flamboyan itu selesai saya yakin kita bisa dapat Adipura. Pasar yang
diambil sample itu pasar yang paling besar dan pasar yang paling besar di Kota
Pontianak itu Pasar Flamboyan,” ungkapnya.
Walikota
menargetkan, pembangunan Pasar Flamboyan akan selesai dikerjakan pada tahun
depan. Saat ini, rencana pembangunan Pasar Flamboyan sedang dalam tahap
pembahasan dengan legislatif, setelah selesai pembahasan baru kemudian
dilakukan tender pembangunan Pasar Flamboyan. “Biaya pembangunan diambil dari
APBD hanya sebanyak 30 persen dan itu pun diperoleh dari retribusi, sisanya kan
pedagang yang membiayainya dengan membeli los, kios dan ruko tersebut walaupun
harganya murah,” paparnya.
Menurut Sutarmidji,
Pemkot telah menyediakan lahan sementara untuk pedagang melakukan aktivitas
usahanya yakni di Jalan Veteran. “Setelah lebaran akan dibuat tempat
penampungan sementara di lahan tersebut. Paling cepat November baru bisa
dilaksanakan pembangunan Pasar Flamboyan. Kita upayakan sebelum bulan puasa
tahun depan pasar itu sudah bisa difungsikan,” jelasnya. (jim)
0 komentar:
Posting Komentar