Menurut Sutarmidji,
yang juga sebagai Ketua Pembangunan Masjid Raya Mujahiddin, anggaran yang
diperlukan untuk pembangunan masjid ini kurang lebih sedikit lagi hampir
mencapai Rp 80 milyar. Sedangkan komitmen yang sudah ada sampai dengan awal anggaran
tahun 2013 kurang lebih Rp 60 milyar. “Jadi dana yang masih diperlukan kurang
lebih Rp 19 milyar. Saya yakin dalam satu tahun ke depan dana Rp 19 milyar ini
bisa kita penuhi bersama,” ujarnya.
Keterlambatan
pembangunan Masjid Raya Mujahiddin ini, dijelaskan Sutarmidji, bukan karena
kesengajaan tetapi karena adanya masalah dari sisi teknis lantaran kajian
tentang struktur tanah awalnya 32 meter tiang pancang tetapi akhirnya mencapai
42 meter. Selain itu, ketika akan memancangkan tiangnya juga harus memperhatikan
kondisi menaranya. “Karena sangat berpengaruh terhadap tanahnya. Bahkan
sekarang beberapa titik dipancang, harus diukur lagi berapa kemiringan dari
menaranya,” jelasnya.
Dalam kesempatan
itu, dia juga mengklarifikasi terkait bantuan dari pemerintah provinsi
(Pemprov) itu atas nama pemprov. Begitu pun bantuan dari Pemkot juga atas nama
Pemkot, bukan atas nama dirinya pribadi. “Kita juga akan umumkan di media massa
penggunaan anggaran agar transparan dan masyarakat tahu perkembangannya,”
ungkapnya.
Sementara itu,
dalam tausiyahnya, Sutarmidji mengajak jamaah shalat tarawih untuk introspeksi
diri masing-masing terhadap apa yang telah dilakukan setahun yang lalu. “Dan
apa tujuan kita ke depan. Yang jelas satu hal yang perlu kita ketahui semua dan
sudah pasti kita ketahui yaitu kematian,” tandasnya.
Untuk itu, dia
mengajak semua agar mempersiapkan diri dalam menghadapi kematian. “Banyak
amalan-amalan yang mudah kita lakukan asalkan kita konsisten melakukannya dan
itu bisa mengantarkan kita ke surga,” pungkasnya.
Sementara itu, Sabtu (21/7) subuh, Sutarmidji melaksanakan shalat
subuh sekaligus menyerahkan bantuan dana sebesar Rp 100 juta untuk Masjid Al
Falah, Jalan H Rais A Rahman Pontianak. (jim)
0 komentar:
Posting Komentar