Menurut Paryadi, penularan HIV/AIDS tidak hanya unsur kesengajaan melalui perilaku seksual, penyalahgunaan narkoba dengan jarum suntik, namun bisa saja melalui tranfusi darah atau sebab-sebab lainnya. “Untuk itu, perlu diberikan pemahaman atau informasi terkait HIV/AIDS di masyarakat,” tuturnya.
Petugas di kelurahan-kelurahan yang terdekat dengan masyarakat, kata dia, bisa memberikan pemahaman maupun informasi secara utuh sebagai upaya dalam pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS.
Jumlah penderita HIV di Kota Pontianak sebanyak 1.588 orang, sedangkan AIDS sebanyak 860 orang. Jumlah penderita HIV/AIDS sebanyak itu merupakan bagian dari masyarakat Kota Pontianak karenanya melalui Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Pontianak berupaya menolong para penderita HIV/AIDS ini.
Dia menambahkan, upaya penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS ini tidak bisa dilakukan secara parsial, tetapi harus dilakukan secara menyeluruh dan intensif sehingga penularannya bisa diminimalisir. “Masyarakat diharapkan lebih mengenali bahaya HIV/AIDS. Dengan demikian, mereka dapat melindungi diri dari infeksi penyakit tersebut,” pungkasnya. (jm)
0 komentar:
Posting Komentar