Sutarmidji meminta agar di lingkungan rusunawa membentuk RT sendiri karena untuk mempermudah masalah administrasi bagi penghuninya. “Harus ada RT, ini untuk masalah administrasi, bukan masalah pengelolaan rusunawa karena sudah ada yang mengelolanya,” tuturnya
Rusunawa yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah ini, menurut dia, bagi keluarga besar atau jumlah anggota keluarga yang memiliki anak tiga atau empat agar mempertimbangkan kembali jika menyewa rusunawa karena rusunawa ini idealnya bagi keluarga yang memiliki dua anak saja. Dia juga menyarankan agar ruang tamu yang ada dimanfaatkan menjadi kamar karena kamar yang ada hanya satu. “Untuk menerima tamu bisa di ruangan tengah gedung rusunawa,” ujarnya.
Walikota juga berpesan kepada penghuni rusunawa agar tidak mempunyai pikiran untuk menempati rusunawa selamanya. Untuk itu, dia mendorong warga rusunawa harus memiliki obsesi dan cita-cita untuk istri dan anak-anak mereka, memiliki rumah sendiri dengan mengumpulkan uang sedikit demi sedikit untuk membeli tanah dan bahan bangunan.
Total jumlah keseluruhan rusunawa sebanyak 96. Untuk menempati rusunawa, syaratnya adalah masyarakat yang berpenghasilan minimal Rp 1,2 juta ke atas. Harga sewa antara Rp 110 ribu hingga Rp 150 ribu. Fasilitas yang disediakan yakni listrik, air bersih dengan tarif sosial, lebih murah dari tarif umum. Ruangan rusunawa terdiri dari satu kamar dan satu ruang tamu masing-masing ukuran 3 x 3 meter, kamar mandi/WC dan dapur. Peresmian rusunawa ditandai dengan penyerahan kunci secara simbolis kepada penghuni rusunawa yang diserahkan langsung oleh Walikota. (jm)
0 komentar:
Posting Komentar