Wakil Walikota
Pontianak, Paryadi mengingatkan kepada para finalis Duta Lingkungan Hidup,
tidak hanya sekedar memiliki kemampuan berkampanye tentang lingkungan hidup
tetapi harus ada langkah konkrit atau langkah nyata yang bisa diwujudkan oleh
para finalis. “Terutama dimulai dari hal yang kecil, dimulai dari diri sendiri
dan akhirnya bisa mengajak kepada masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan,”
ujar Paryadi.
Kendati para
finalis mengkampanyekan tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup dengan mengajak
masyarakat menerapkan 3 R (reduce, reuse, recycle), yakni salah satu
pemanfaatan sampah dengan mengelolanya menjadi barang-barang yang berguna,
namun dia menyayangkan tidak adanya finalis yang mengenakan pakaian maupun aksesoris
hasil dari daur ulang. “Dari sekian para finalis, saya lihat tidak ada yang
menggunakan pakaian maupun aksesoris hasil dari daur ulang padahal ini
sebenarnya bisa menjadi nilai tambah bagi para peserta,” ungkapnya.
Menurutnya, sudah
ada dua kelurahan di wilayah Kecamatan Pontianak Utara yang mengkampanyekan
tentang bagaimana melakukan proses daur ulang dengan memanfaatkan sampah
menjadi barang-barang yang bermanfaat dan bisa digunakan oleh masyarakat.
Masyarakat juga diberikan pemahaman tentang pentingnya melakukan pemilahan dan
pemisahan sampah sebagai langkah awal 3 R.
Kepala Badan
Lingkungan Hidup Kota Pontianak, Rusdiana mengatakan, Duta Lingkungan Hidup ini
nantinya akan menjadi juru kampanye untuk menyampaikan pesan-pesan lingkungan
kepada masyarakat. “Mereka adalah corong untuk menyampaikan pesan-pesan
pentingnya menjaga lingkungan hidup kepada masyarakat,” pungkasnya.
Dalam kesempatan
itu, Wakil Walikota juga menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba Sekolah Hijau
yakni SDN 36, SMAN 4 dan SMKN 3. (jim)
0 komentar:
Posting Komentar