Menurut Chandra, penjajakan kerja sama ini sebagai langkah awal untuk mencari data awal apa yang bisa dipelajari dari potensi pariwisata yang dikelola Kota Pontianak khususnya potensi dari garis Khatulistiwa. “Diharapkan itu bisa ditindaklanjuti dengan kerja sama yang lebih konkrit,” harapnya.
Secara umum, lanjut dia, kerja sama yang terjalin antara Fiji dan Indonesia sudah cukup banyak diantaranya di bidang pendidikan, pelatihan kerajinan, pertanian, perikanan dan lainnya.
Dikatakan Chandra, Warga Negara Indonesia yang berada di Fiji saat ini jumlahnya sekitar 300 orang. Dari jumlah itu, 250 orang mayoritas bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK).
Sementara itu, Wakil Walikota Pontianak, Paryadi mengatakan, kedatangan perwakilan dari Negara Fiji ini untuk mempelajari bagaimana pengelolaan dan pengemasan dari potensi pariwisata khususnya garis Khatulistiwa. “Mereka tertarik karena di Pontianak ada agenda-agenda khusus pada momentum garis Khatulistiwa itu,” kata Paryadi.
Dia mengungkapkan, Fiji yang memiliki meridian line memiliki potensi yang bisa digali lebih jauh agar bisa menjadi obyek pariwisata seperti halnya Kota Pontianak yang rutin menggelar peringatan Titik Kulminasi dua kali setiap tahunnya. (jm)
0 komentar:
Posting Komentar