Lebih lanjut, Kasri mengatakan pengetahuan dan partisipasi masyarakat dalam mencegah kematian dan kesakitan ibu hamil, melahirkan dan nipas semakin meningkat. “Hal ini ditandai dengan terbentuknya tabungan ibu bersalin (tabulin) dan dana sosial bersalin (dasolin), ambulan desa serta pondok sayang ibu dan lain-lain,” tuturnya.
Menurut Kasri, GSI ini bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas melalui program penurunan kematian ibu. “Dewasa ini ruang lingkup gerakan sayang ibu tidak lagi semata-mata terfokus pada penurunan kematian ibu, namun diharapkan gerakan sayang ibu berkembang,” ujar Kasri.
Dia menambahkan, GSI meliputi beberapa program diantaranya peningkatan posisi penentuan dalam masyarakat, peningkatan derajat kesehatan perempuan terutama kesehatan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya, mengurangi kematian ibu akibat kehamilan dan menurunkan kematian bayi.
Sementara itu, Sri Jumiadatin, Ketua Tim Penilai menjelaskan, peserta GSI tahun ini diikuti oleh delapan kabupaten/kota se Kalbar. “Jadi kedelapan peserta ini akan kami terapkan penilaian dengan variabel-variabel yang juga kami nilai di sini,” jelas Sri.
Lomba ini merupakan suatu upaya untuk mendorong dan memotivasi pelaksana-pelaksana di lapangan. “Artinya, bagaimana pokja pusat GSI di kabupaten/kota bekerja di kecamatan, di kelurahan dan lain sebagainya, bagaimana ibu-ibu PKK juga sharing pemikiran di dalamnya,” imbuhnya.
Dia berharap, melalui kegiatan ini nantinya tidak terjadi kematian ibu dalam kondisi hamil dan melahirkan atau dalam kondisi nipas yang sia-sia. Program GSI di kecamatan ini tidak hanya untuk mencegah kematian ibu hamil atau bayi tetapi juga dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia.
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BP2KB) Kota Pontianak, Darmanelly mengungkapkan angka kematian ibu dan bayi di Kota Pontianak terendah di Kalbar dikarenakan didukung sarana dan prasarana yang memadai. “Juga didukung akses jalan yang memadai. Jadi, tidak ada alasan bagi ibu-ibu untuk datang ke layanan kesehatan,” katanya.
Dia menghimbau kepada ibu-ibu hamil yang terkendala masalah biaya melahirkan, bisa memanfaatkan Jaminan Persalinan (Jampersal) di layanan kesehatan pemerintah atau di layanan kesehatan swasta yang bekerja sama dengan pemerintah. (jm)
0 komentar:
Posting Komentar