Salah satu potensi yang ingin diangkat yakni coffee street, yakni kawasan yang khusus dijadikan ikon sebagai tempat orang yang ingin menikmati kopi atau lebih dikenal dengan warung kopi. “Pencanangan coffee street ini akan kita lakukan pada tanggal 8 Oktober mendatang,” ungkapnya.
Kawasan yang akan dicanangkan sebagai coffee street yakni sepanjang Jalan Gajah Mada. Diharapkan jalan itu menjadi ikon yang nantinya akan dikenal sebagai coffee street nya Kota Pontianak, baik oleh wisatawan domestik maupun wisatawan asing. “Jadi dari manapun juga, baik itu wisatawan lokal maupun wisatawan asing bahwa yang namanya coffee street itu adanya di Jalan Gajah Mada,” jelasnya.
Menurut dia, konsep coffee street ini akan dilakukan secara bertahap oleh pemilik warung kopi di sepanjang Jalan Gajah Mada, baik dari aspek higienitas, penampilan, kebersihan dan juga aspek pelayanannya terhadap pengunjung. “Kalau bisa setiap warung kopi memiliki branding pada gelas yang digunakan untuk menyajikan kopi serta pakaian yang digunakan pelayannya,” paparnya.
Coffee street ini juga mendapat dukungan penuh dari pemilik warung kopi khususnya di sepanjang Jalan Gajah Mada, terbukti mereka hadir memenuhi undangan rapat beberapa waktu lalu menjelang pencanangan coffee street dalam rangka Harjad Kota Pontianak mendatang. “Mereka merasa terbantu dengan adanya publikasi dan gagasan Pemkot dengan menjadikan kawasan Jalan Gajah Mada sebagai coffee street karena berdampak terhadap usaha yang digeluti mereka,” tutur Ayuharro.
Selain itu, dengan adanya coffee street ini bisa menjadi obyek wisata bagi wisatawan yang ingin menikmati kopi dengan suasana yang menarik dan tidak ditemukan di kota-kota lain.
Penataan kawasan coffee street dilakukan secara bertahap dengan mengemasnya sebaik mungkin agar menarik minat orang untuk menyusuri kawasan ini. “Kita akan lakukan secara bertahap dengan mengemas area ini menjadi kawasan yang lebih representatif,” tutupnya. (jm)
0 komentar:
Posting Komentar