Peran aktif posyandu dengan merevitalisasi posyandu balita, posyandu
lansia dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menjadi satu atap, diyakini mampu
mendongkrak angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pontianak hingga level
lima sampai sepuluh. “Dengan menyatukan posyandu balita, lansia dan PAUD, saya
yakin dalam waktu lima tahun IPM kita akan meningkat, bisa lima hingga sepuluh
tingkat naiknya,” ujar Walikota Pontianak, Sutarmidji pada malam ramah tamah
dengan peserta Jambore Posyandu Tingkat Provinsi Kalimantan Barat, Selasa (4/9)
di Aula rumah jabatan Walikota Pontianak. Malam ramah tamah ini digelar untuk
menyambut kedatangan peserta Jambore Posyandu yang berasal dari kabupaten/kota
se Kalbar karena Kota Pontianak sebagai tuan rumah penyelenggaraan Jambor
Posyandu Tingkat Provinsi Kalbar tahun 2012.
Menurut Sutarmidji,
dengan menjadikan posyandu balita, lansia dan PAUD terintegrasi, maka akan
menghemat biaya yang dikeluarkan. Untuk membuktikannya, lanjutnya, bisa
dilakukan uji coba selama dua tahun dengan merevitalisasi seluruh posyandu yang
ada.
Komitmen Pemerintah
Kota (Pemkot) Pontianak dalam mengembangkan posyandu ini direalisasikan dengan
menyiapkan biaya operasional yang cukup besar bagi posyandu tahun depan.
Bahkan, dia menargetkan dalam waktu empat tahun ke depan seluruh posyandu yang
ada di Kota Pontianak berdiri mandiri. “Ada sekitar 300-an posyandu di Kota
Pontianak, 40-an persen sudah memiliki bangunan sendiri. Posyandu yang ada
jangan lagi menumpang di rumah warga tetapi berdiri mandiri,” katanya.
Sutarmidji optimis,
kader-kader posyandu yang ada bisa diandalkan untuk mendongkrak IPM Kota
Pontianak maupun Provinsi Kalbar. “Kader-kader posyandu ini juga sebenarnya
sangat diandalkan untuk penanganan-penanganan suatu sosialisasi pencegahan
penyakit yang sifatnya endemik seperti DBD, malaria dan lain sebagainya,”
tuturnya.
Ia berharap,
Jambore Posyandu ini terus dilakukan sebagai media untuk mengevaluasi
keberadaan posyandu dan meningkatkan perannya. “Saya minta Kepala Dinas
Kesehatan untuk membuat posyandu ini sebagai ujung tombak dalam kita
memperbaiki kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan, baik anak yang balita
maupun yang sudah lanjut usia,” ucapnya.
Dalam kesempatan
itu, Walikota juga menyerahkan cenderamata berupa foto dan bantuan uang kepada
putra salah satu kader posyandu yang
telah meninggal dunia, almarhumah Arida Suhfa. Mendiang adalah salah
satu kader posyandu yang aktif hingga mengantarkan Posyandu Srikandi Kelurahan
Parit Tokaya yang dipimpinnya kerap mewakili Kota Pontianak maupun Provinsi
Kalbar di tingkat nasional. “Mudah-mudahan almarhumah Ibu Arida ini menjadi
motivator walaupun beliau sudah tidak bersama kita lagi tetapi prestasi dan
keseriusan almarhumah itu bisa menjadi pemicu untuk kader yang lain serius
dalam pengabdiannya kepada masyarakat,” pungkasnya. (jim)